Mengenal Vertikultur, Media Kreativitas dengan Hasil Pertanian Berkualitas

Ilustrasi - Pertanian vertikal. (Pxfuel)

Editor: Arif Sodhiq - Selasa, 26 Oktober 2021 | 13:10 WIB

Sariagri -  Aktivitas pertanian di perkotaan hampir selalu dihadapkan pada persoalan keterbatasan lahan. Sistem budidaya pertanian secara vertikal atau bertingkat (vertikultur) merupakan konsep penghijauan yang cocok untuk daerah perkotaan dengan keterbatasan lahan.

Budidaya secara vertikultur cocok untuk tanaman sayuran antara lain selada, kangkung, bayam, pokcoy, caisim, katuk, kemangi, tomat, pare, kacang panjang, mentimun dan tanaman sayuran daun lainnya.

Untuk tujuan komersial, pengembangan budidaya ini perlu dipertimbangkan aspek ekonomisnya agar biaya produksi tidak melebihi pendapatan dari hasil penjualan tanaman. Sedangkan untuk hobi, vertikultur dapat dijadikan media kreatifitas dan mendapatkan panen yang sehat dan berkualitas.

Dilansir laman Balitbangtan, vertikultur berasal dari hahasa Inggris vertical dan culture. Artinya sistem budidaya pertanian yang dilakukan secara vertikal atau bertingkat, baik di dalam maupun di luar ruangan.

Misalnya, lahan seluas satu meter persegi mungkin hanya bisa untuk menanam lima batang tanaman. Dengan sistem vertikal lahan dengan luas yang sama bisa untuk 20 batang tanaman.

Budidaya ini tidak hanya sekadar kebun vertikal, namun ide ini akan merangsang seseorang untuk menciptakan khasanah biodiversitas di pekarangan yang sempit sekalipun.

Budidaya vertikultur mudah dalam pemeliharaan

Struktur vertikal memudahkan pengguna dalam pembuatan dan pemeliharannya. Pertanian model ini tidak hanya sebagai sumber pangan tetapi juga menciptakan suasana alami yang menyenangkan.

Model, bahan, ukuran, wadah dapat disesuaikan sesuai kondisi dan keinginan. Namun umumnya berbentuk persegi panjang, segi tiga, atau dibentuk mirip anak tangga, dengan beberapa undakan atau rak.

Baca Juga: Mengenal Vertikultur, Media Kreativitas dengan Hasil Pertanian Berkualitas
Mentan Minta Pihak Terkait Pertanian Bersiap Hadapi Dampak Pemanasan Global

Filosofi budidaya ini adalah memanfaatkan benda-benda bekas di sekitar yang terpenting kuat dan mudah dipindahkan. Karena itu bahan untuk wadah dapat berupa bambu atau pipa paralon, kaleng bekas bahkan lembaran karung beras.

Tanaman yang akan ditanam sebaiknya disesuaikan dengan kebutuhan dan memiliki nilai ekonomis tinggi, berumur pendek, dan berakar pendek.

Video terkait: