Gagal Panen Akibat Banjir Kian Menghantui Pertanian Indonesia

Editor: Dera - Senin, 23 Januari 2023 | 22:00 WIB
Sariagri - Selain memperkuat ketahanan pangan nasional, sektor pertanian juga menjadi salah satu penopang ekonomi negara. Namun, bencana banjir yang kerap terjadi di Tanah Air membuat ribuan hektare sawah terancam gagal panen. Alhasil, petani pun merana lantaran mengalami kerugian besar.
Fenomena ini pun seakan mendatangkan masalah baru bagi keberlanjutan produksi pangan Indonesia. Melansir berbagai sumber, berikut sederet lahan pertanian yang mengalami gagal panen akibat banjir.
Tangerang, Banten
Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (DPKP) Kabupaten Tangerang menyebut, kerugian petani di wilayahnya pada awal 2023 diprediksi mencapai Rp344 juta akibat lahan pertanian yang terendam banjir. Kerugian tersebut meliputi biaya benih, olah tanah, penanaman, obat-obatan dan pemeliharaan.
Adapun luasan lahan sawah yang terdampak meliputi tujuh kecamatan, yakni Kecamatan Tiga raksa, Kecamatan Cisoka, Kecamatan Panongan, Kecamatan Gunung Kaler, Kecamatan Balaraja, Kecamatan Jayanti, dan Kecamatan Kresek.
Kudus, Jawa Tengah
Selain Tangerang, 3.489 hektare tanaman padi di Kudus, Jawa Tengah juga mengalami kerusakan akibat banjir. Sederet kecamatan yang ikut terdampak di antaranya, Kecamatan Jati, Mejobo, Kaliwungu, Jekulo, dan Undaan.
Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Kudus mencatat lahan tanaman padi yang tergenang akibat banjir pada awal Januari 2023 mencapai 3.756 hektare, namun yang mengalami gagal panen seluas 3.489 hektare. Sedangkan potensi kerugiannya berkisar Rp50,1 miliar.
Potensi kerugian tersebut dihitung berdasarkan umur tanaman. Untuk tanaman 1-45 hari setelah tanam (HST) nilai kerugian per hektare berkisar Rp7,5 juta. Sementara itu tanaman padi di atas 45 HST, potensi kerugiannya berkisar Rp15 juta per hektare.
Garut, Jawa Barat
Bencana luapan sungai yang melanda wilayah selatan Garut, Jumat (20/1/2023) juga menyebabkan kerusakan pada areal pertanian padi di tiga kecamatan, sehingga petani mengalami kerugian materi yang cukup besar.
Baca Juga: Gagal Panen Akibat Banjir Kian Menghantui Pertanian IndonesiaAkibat Banjir, 1.230 Hektare Padi Daerah Ini Terancam Puso
Di mana sawah yang terdampak bencana di Kecamatan Pakenjeng seluas 30 hektare dan kondisi puso seluas 16 hektare. Selanjutnya di Kecamatan Mekarmukti seluas 28 hektare dan puso 21 hektare, sementara Kecamatan Bungbulang seluas 18 hektare dan puso 15 hektare.
Dinas Pertanian Garut yang sudah meninjau kerusakan lahan pertanian tersebut memperkirakan, kerugian ditaksir mencapai Rp2 miliar.