Nilai Ekspor Sumut dari Karantina Pertanian Belawan Tembus Rp13 Triliun

Kepala Balai Besar Karantina Pertanian Belawan, Andi PM Yusmanto (paling kiri).(Antara/Evalisa Siregar)

Editor: Arif Sodhiq - Selasa, 6 Juli 2021 | 21:45 WIB

SariAgri - Balai Besar Karantina Pertanian (BBKP) Belawan mencatat nilai ekspor komoditas dari Balai Karantina Pertanian Belawan hingga Juni 2021 menembus Rp13 triliun. Angka itu meningkat 43,3 persen dibanding periode yang sama tahun sebelumnya (yoy).

Kepala Balai Besar Karantina Pertanian Belawan, Andi PM Yusmanto mengungkapkan kenaikan nilai ekspor itu membanggakan karena terjadi saat pandemi COVID-19.

"Nilai ekspor yang meningkat itu semakin membanggakan, karena ada beberapa komoditas baru yang diekspor dan negara tujuan ekspor yang baru," ujarnya.

Menurut Andi, tingginya ekspor dari Belawan membuat Balai Besar Karantina Pertanian Belawan menempati posisi kedua terbesar dalam ekspor.

Dia mengatakan komoditas ekspor terbanyak berupa hasil perkebunan seperti kelapa sawit dan produk turunannya, kopi dan karet. Selain itu ada beberapa komoditas ekspor lain yang trennya naik dan komoditas baru seperti jagung sangrai.

"Balai Besar Karantina Pertanian Belawan terus mendorong peningkatan ekspor dengan berbagai cara," katanya.

Tidak hanya memberikan berbagai kemudahan bagi eksportir, Balai Besar Karantina Pertanian Belawan juga memberikan edukasi soal peraturan atau standar ekspor ke negara asing hingga membina petani untuk bisa menjadi eksportir.

Baca Juga: Nilai Ekspor Sumut dari Karantina Pertanian Belawan Tembus Rp13 Triliun
Staf Khusus Presiden Dukung Program Kementan Tingkatkan SDM Milenial

"Di tengah pandemi COVID-19 dan untuk mempermudah pengurusan dokumen ekspor, eksportir bisa melakukannya tanpa harus tatap muka, " katanya.

Andi menegaskan, sebenarnya nilai ekspor bisa lebih besar kalau tidak terjadi masalah kekurangan kontainer untuk volume ekspor dampak pandemi COVID-19. (Ant)

Video terkait: