Krisis Pangan Hantui Dunia, Ini 3 Jurus Antisipatif Kementan

Editor: Dera - Minggu, 19 Februari 2023 | 14:00 WIB
Sariagri - Ancaman krisis pangan global kian nyata, bahkan lembaga pangan dan pertanian dunia atau Food and Agriculture Organization (FAO) sempat menyebut adanya 3,1 miliar penduduk dunia yang sudah tak mampu lagi membeli makanan.
Selain dampak pandemi, perubahan iklim, serta perang berkepanjangan antara Rusia-Ukraina, kelaparan akut kini menjadi momok paling menakutkan.
Kondisi tersebut jelas membuat warga di berbagai negara khawatir, tak terkecuali dengan rakyat Indonesia. Meski menjadi negara agraris, namun pemerintah tetap waspada dan melakukan langkah antisipatif.
Melansir laman resmi Kementerian Pertanian (kementan), ada tiga langkah strategis yang dilakukan dalam mengahadapi krisis pangan global di tahun 2023, yaitu:
Baca Juga: Krisis Pangan Hantui Dunia, Ini 3 Jurus Antisipatif KementanHarga Pangan Bergejolak, Petani Ini Bantu Ribuan Orang agar Tak Kelaparan
1. Meningkatkan kapasitas produksi
2. Subsititusi impor
- Gandum (ubikayu, sorgum, sagu)
- Gula tebu (gula non tebu (stevia, aren, lontar, dan lain-lain)
- Daging sapi (daging kambing/domba,itik, ayam lokal)
3. Peningkatan ekspor
- Sarang burung walet
- Porang
- Ayam
- Telur
Melalui 3 jurus tersebut, Kementerian Pertanian optimis ketersediaan pangan di Tanah Air akan meningkat dan harga bahan pokok tetap stabil. Dengan strategi itu, Kementan juga menyebut peluang nilai ekspor otomatis meningkat.