Kementan Perkuat Hilirisasi Pertanian di Kawasan Food Estate Kalteng

Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo meninjau tanaman bawang merah sistem food estate di Kecamatan Bansari, Kabupaten Temanggung, Kamis (18/11/2021) (Antara)

Penulis: Rashif Usman, Editor: Dera - Selasa, 14 Februari 2023 | 18:00 WIB

Sariagri - Kementerian Pertanian (Kementan) terus berupaya memperkuat hilirisasi pertanian di kawasan food estate Kalimantan Tengah (Kalteng) di Kabupaten Kapuas dan Pulang Pisau.

Petani dan kelembagaannya kawasan ini diarahkan untuk melakukan perubahan menjadi model kelembagaan korporasi dalam rangka meningkatkan kesejahteraan petani.

“Pengembangan Food Estate ini dilakukan dengan cara meningkatkan infrastruktur, peningkatan produksi, dan produktivitas, serta menambah indek pertanaman (musim tanam). Selain itu, dilakukan juga diversifikasi produksi, hilirisasi produk pertanian, integrasi hulu-hilir, teknologi modern dan sistem digitalisasi," kata Mentan dalam keterangan tertulisnya, dikutip Selasa (14/2).

Mentan menjelaskan, dengan pengembangan korporasi petani dikawasan food etate dapat menjadi salah satu terobosan untuk memperpendek mata rantai pemasaran produksi agar pendapatan petani dapat meningkat.

“Dengan membentuk Korporasi petani melalui penguatan kelembagaan petani diharapkan mampu meningkatkan efisiensi, memberikan nilai tambah, memperkuat kelembagaan petani, meningkatnya posisi tawar petani sehingga mampu meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan petani," ucapnya.

Sekretaris Direktorat Jenderal (Sesditjen) PSP, Kementan, Hermanto mengatakan, upaya ini diharapkan nantinya tak hanya meningkatkan kuantitas produksi, tetapi juga memberikan nilai tambah kepada petani dan usaha tani.

Baca Juga: Kementan Perkuat Hilirisasi Pertanian di Kawasan Food Estate Kalteng
DPR: Kementan Mark Up Data Hasil Produksi Food Estate

"Pengembangan food estate ini tidak hanya untuk meningkatkan produktivitas padi dan pengembangan multikomoditas pertanian seperti hortikultura sayuran dan buah-buahan, perkebunan, kelapa genjah, perternakan hingga budi daya itik. Tapi juga untuk memperkuat aspek hilirnya disamping budidaya yang kita terus kembangkan. Karena untuk beberapa kawasan, misalnya di Kecamatan Dadahup kita masih menghadapi tantangan yang infrastruktur jaringan irigasinya masih dalam proses pembangunan," ujar Hermanto.

Hermanto menambahkan, untuk mengembangkan hilirisasi food estate, tidak harus mengandalkan anggaran dari Kementan. Akan tetapi bisa bersumber dari KUR dan petani serta investor swasta.