Hadapi Krisis Pangan, Wapres Ingatkan Kementan Fokus Ini

Wakil Presiden, Ma'ruf Amin saat menghadiri rakernas Kementerian Pertanian (Dok.Kementan)

Penulis: Rashif Usman, Editor: Tatang Adhiwidharta - Rabu, 25 Januari 2023 | 15:00 WIB

Sariagri - Wakil Presiden (Wapres) Ma’ruf Amin meminta semua kalangan untuk bekerja sama demi meningkatkan produktivitas pangan nasional. Dirinya percaya, dengan kerjasama semua pihak, masalah produksi bisa diatasi. Ma’ruf pun meminta Kementerian Pertanian (Kementan) untuk membuat terobosan demi peningkatan produktivitas pangan.

“Sektor pertanian menjadi salah satu sektor unggulan kita untuk mengantisipasi krisis dan juga mengendalikan inflasi. Jadi pemenuhan kebutuhan pangan menjadi sebuah keniscayaan,” ujar Ma’ruf saat membuka kegiatan Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Pembangunan Pertanian Tahun 2023, di Hotel Bidakara, Jakarta, pada Rabu (25/01/2023).

Menurutnya, tantangan penyediaan pangan ke depan semakin berat. Pandemi covid-19 belum sepenuhnya berakhir, sekarang dunia dihadapkan pada tantangan dampak perubahan iklim dan iklim ekstrim yang sangat sulit diprediksi. Selain itu, tekanan geopolitik dunia turut menyebabkan harga pangan semakin mahal dan menyebabkan terjadinya krisis pangan global.

“Beban pertanian kita sangat berat. Kita harus bisa menyediakan pangan untuk lebih dari 275 juta jiwa. Stabilitas produksi dan harga pangan menjadi kritikal dan harus terus dijaga,” jelas Ma’ruf.

Baca Juga: Hadapi Krisis Pangan, Wapres Ingatkan Kementan Fokus Ini
Mentan Beberkan Strategi Jitu Hadapi Potensi Krisis Pangan Global

Wapres menyebutkan bahwa Indonesia bahkan mendapatkan penghargaan dari Lembaga Penelitian Padi Internasional (International Rice Research Institute/IRRI) atas keberhasilannya membangun sistem pertanian dan pangan Indonesia yang tangguh terhadap berbagai tantangan, serta pencapaian swasembada beras selama 2019-2021.
 
Ke depannya, Ma’ruf meminta Kementan terus memperkuat diversifikasi pangan. Upaya meningkatkan dan memperluas diversifikasi pangan lokal harus digarap dengan baik, untuk mengurangi ketergantungan beras.

“Masyarakat masih tergantung pada beras. Konsumsi beras harus kita turunkan dari 92 kg menjadi 85 kg per kapita per tahun,” tegasnya.