Petani Porang Daerah Ini Kecewa dengan Skema KUR

Petani porang di Kabupaten Konawe. (Foto Antara/Azis Senong)

Editor: Tatang Adhiwidharta - Senin, 2 Agustus 2021 | 18:00 WIB

SariAgri - Petani Porang di Trenggalek, Jawa Timur, merasa kecewa dengan skema Kredit Usaha Rakyat (KUR) Petani dari BRI. Pasalnya, saat ini BRI masih menolak untuk menyalurkan KUR dengan skema berkelompok atau klaster seperti yang dilakukan Bank BUMN lain seperti BNI atau Mandiri. 

"Yang selama ini mudah kami akses itu BNI sementara yang alokasinya lebih banyak BRI tapi BRI tidak mau pola berkelompok maunya yang perorangan gitu," kata Tosiah, Ketua Kelompok Petani Porang Kecamatan Pule, Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur, saat dihubungi Sariagri.id, beberapa waktu lalu. 
Selain itu, ia juga mengatakan bahwa bunga kredit yang diberikan BRI tidak sesuai perjanjian pada awal penyaluran pinjaman. 
" Kemudian kalau yang BRI saya coba ambil pakai pribadi katanya BRI katanya bunganya 0.2 perbulan saya pikir sangat lebih murah dibanding BNI 0,5 jadi setahun 6% jadi kalau uang 50 juta kembalinya sekitaran 3 juta setahun,"  kata dia. 
Kalau BRI saya pikir akan lebih murah karena 0,2 lebih dari separo (BNI) tapi pada saat pelaksanaannya pun tidak seperti itu. (BUnganya sama-sama 0,6 katanya kalau yang 0,2 itu untuk pembayaran bulanan kalau yang setahun pake 0,5 jadi 6% pertahun,"  jelas dia. 
Tosiah juga mengatakan, BRI juga memberlakukan pembekuan sejumlah dana sehingga membuat petani merasa dirugikan. 
"Terus jeleknya lagi saya sampaikan kekurangannya tidak semua dicairkan jadi dananya dibekukan sekitar Rp.1,3 juta beda dengan BNI kalau 50 juta ya semua dicairkan hanya ditambah adminnya aja 300 ribu selesai," jelas dia. 
"Dana yang tersimpan akan dicairkan setelah pelunasan sama dengan bohong," pungkas dia.