Kembangkan Food Estate, Ini Rancangan NTB Tingkatkan Ekonomi Warga

Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan NTB melakukan monitoring dan koordinasi ke kelompok tani ternak di Desa Labangka, Kabupaten Sumbawa. (Foto: Sariagri/Istimewa)

Editor: M Kautsar - Kamis, 8 April 2021 | 20:30 WIB

SariAgri - Program food estate merupakan konsep pengembangan pangan yang dilakukan secara terintegrasi mencakup peternakan, pertanian, dan perkebunan dengan melibatkan pemangku kepentingan.

Oleh karenanya, Kementerian Pertanian menjadikan food estate berbasis korporasi sebagai salah satu program super prioritas dan strategis dalam pembangunan pertanian nasional 2021.

Untuk memperkuat kawasan food estate, Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) rutin melakukan pengawasan dan koordinasi ke kelompok tani ternak terkait tentang rancangan pengembangan food estate berbasis korporasi di Desa Labangka, Kabupaten Sumbawa.

"Selain program food estate sebagai program super prioritas, program lainnya seperti seribu desa sapi dan program nasional Sikomandan, akan men-support program food estate Labangka sebagai ikhtiar untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat petani peternak khususnya di NTB," kata Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan NTB, Khairul Akbar, Kamis (8/4).

Khairul mengatakan bahwa pengembangan kawasan food estate Labangka akan menggunakan basis korporasi. Oleh karena itu, menurutnya dibutuhkan beberapa kegiatan untuk pengembangan kawasan food estate ini.

Kegiatan tersebut nantinya akan diberikan dalam bentuk penguatan kelembagaan kelompok, pengadaan ternak, penyediaan sarana dan prasarana seperti mesin pertanian, penguatan kelembagaan serta infrastruktur pendukung lainnya.

"Selain itu sarana dan prasarana panen dan pasca panen, sertifikasi mutu, pemasaran gudang logistik, hingga penyediaan infrastruktur sumber daya air, merupakan fasilitas lain yang harus dimiliki dalam pengembangan kawasan food estate ini," katanya.

Menurutnya, upaya korporasi petani ini tentu saja sejalan dengan arahan Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo yang menginginkan berbagai komoditas pertanian bisa dirancang lebih baik, mulai dari hulu hingga hilir.

"Dengan korporasi mekanisasi intervensi teknologi pengolahan pakan ternak yang berkualitas dan bernutrisi tinggi bisa kita manfaatkan, di mana teknologi itu untuk efisiensi dan efektivitas," ucap dia.