Khok Nong Na, Sistem Pertanian Thailand yang Menguatkan Cadangan Pangan

Editor: Putri - Minggu, 19 Juni 2022 | 19:30 WIB
Sariagri - Ketika kekhawatiran akan ketahanan pangan di seluruh dunia semakin meningkat, Thailand telah bekerja keras untuk mempertahankan dan meningkatkan hasil pertanian.
Thailand menikmati kelimpahan dan keragaman hasil pertanian. Ketahanan pangan ini adalah proyek pembangunan Raja Bhumibol Adulyadej untuk perbaikan mata pencaharian rakyat Thailand berdasarkan filosofi ekonomi kecukupannya.
Perlu diketahui bahwa Thailand memiliki model pertanian yang disebut Khok Nong Na. Model tersebut berasal dari filosofi ekonomi berkecukupan, memaksimalkan penggunaan lahan dan retensi air untuk produksi pertanian.
Konsepnya adalah pembangunan bendungan kecil di atas sebidang tanah yang berfungsi pencegah banjir pada musim hujan dan sebagai sumber air pada musim kemarau.
Mengutip South China Morning Post, Khok Nong Na adalah penggabungan dari tiga kata dalam bahasa Thailand. Pertama, punggung bukit kecil (khok) dibangun menggunakan tanah yang digali dari rawa untuk menanam tanaman dan buah-buahan untuk makanan dan pendapatan rumah tangga.
Kedua, bendungan (nong) untuk menyimpan air yang nantinya digunakan untuk kebutuhan pertanian sekaligus memberikan kelembaban tanah sepanjang tahun. Ketiga, ada sawah (na) di mana padi organik bebas pestisida ditanam dengan tujuan mengembalikan nutrisi penting ke tanah.
Tujuan keseluruhan dari model Khok Nong Na adalah untuk memastikan ketahanan pangan dan keuangan di antara unit terkecil masyarakat, sehingga memastikan ketahanan sistem pangan negara.
Dari lahan pertanian yang curam di utara hingga dataran yang dibasahi hujan di selatan, praktik terbaik pertanian yang sesuai dengan fitur topografi negara ini menyediakan produk segar yang stabil dan diolah menjadi permadani masakan Thailand yang kaya.
Baca Juga: Khok Nong Na, Sistem Pertanian Thailand yang Menguatkan Cadangan PanganIni 'Cara Licik' Rusia Ciptakan Krisis Pangan Global
Filosofi ini memajukan prinsip-prinsip dasar budaya Thailand berdasarkan moderasi, kehati-hatian, dan kekebalan diri. Model ini juga menekankan hidup dalam kemampuan seseorang dan dengan sumber daya yang terbatas.
Sehingga nantinya Thailand tidak bergantung pada eksternalitas dan tidak menghadapi kerentanan terhadap perubahan pasar sambil meningkatkan kontrol atas produksi dan output.