Invasi Rusia Sebabkan Jutaan Hektare Tanaman Pangan Ukraina Gagal Panen

Petani Ukraina pakai armor antipeluru saat beraktivitas di ladang (Antara)

Penulis: Rashif Usman, Editor: Dera - Jumat, 17 Juni 2022 | 06:00 WIB

Sariagri - Sebuah analisis dari Pusat Penelitian Pangan dan Penggunaan Lahan Institut Ekonomi Sekolah Kyiv bekerja sama dengan kementerian pertanian mengatakan 2,4 juta hektare  tanaman musim dingin senilai 1,435 miliar Dolar AS gagal panen dipanen karena Invasi Rusia.

Sektor pertanian sejauh ini menderita kerugian sebesar $4,292 miliar karena invasi dan perang telah menewaskan sekitar 42.000 domba dan kambing, 92.000 sapi, 258.000 babi dan lebih dari 5,7 juta ekor unggas.

"Agresi Rusia tidak hanya memengaruhi kemampuan untuk mengekspor produk pertanian kami secara bebas dan memberi makan sekitar 400 juta orang per tahun di seluruh dunia," kata Roman Neyter, pakar di Pusat Penelitian Pangan dan Penggunaan Lahan, dikutip dari reuters.

Kerusakan tanah, infrastruktur, dan mesin pertanian secara langsung mempengaruhi produksi produk pertanian di Ukraina. Tanpa pemulihan aset yang hilang, Ukraina tidak akan dapat kembali ke tempatnya dalam ketahanan pangan global.

Perlu diketahui, Ukraina biasanya merupakan produsen biji-bijian dan minyak nabati utama dunia, tetapi ekspornya telah turun tajam sejak invasi Rusia pada 24 Februari lalu. Karena blokade Rusia terhadap pelabuhan Laut Hitam Ukraina, Kyiv mencoba mengekspor melalui jalan darat, sungai, dan kereta api.

Baca Juga: Invasi Rusia Sebabkan Jutaan Hektare Tanaman Pangan Ukraina Gagal Panen
Tak Kenal Musim Tanam, Gadung Bisa Jadi Sumber Penghasilan Tambahan Petani

Penurunan produksi dan ekspor telah memicu kekhawatiran akan krisis pangan global dan perang, bersama dengan sanksi Barat terhadap Rusia, telah membuat harga gandum, minyak goreng, pupuk, dan energi melonjak.

Menteri Pertanian Mykola Solskyi mengatakan minggu ini invasi tersebut dapat menciptakan kekurangan gandum global setidaknya selama tiga musim dengan menjauhkan sebagian besar hasil panen Ukraina dari pasar, mendorong harga ke level rekor.