Peneliti IPB Temukan Gen Tanaman Toleran Terhadap Cekaman Kekeringan

Guru Besar FMIPA IPB University Prof Miftahudin. (Dok.IPB University)

Editor: Arif Sodhiq - Rabu, 15 Juni 2022 | 16:35 WIB

Sariagri - Guru Besar Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) IPB University Prof Miftahudin menemukan gen tanaman yang toleran terhadap kekeringan dan cekaman Aluminium (Al).

Dalam penelitiannya, Miftahudin berhasil mengidentifikasi empat kandidat gen toleransi kekeringan dan lima kandidat gen toleransi cekaman Al.

Satu gen menarik adalah gen OsGERLP yang dapat menyebabkan tembakau transgenik toleran cekaman Al dan pH rendah. 

Miftahudin menerangkan, berdasarkan pengujian dengan bioteknologi membuktikan gen OsGERLP dapat mengontrol pembentukan rambut akar dan pertumbuhan akar pada kondisi cekaman Al.

Untuk membuktikan gen OsGERLP benar-benar gen yang berperan dalam toleransi Al, pakar botani dari IPB University ini menggabungkan gen itu pada padi varietas Hawara Bunar toleran Al dengan teknik RNA interference, sehingga gen itu tidak berfungsi.

“Hasil percobaan menunjukkan padi varietas Hawara Bunar yang asalnya toleran Al, setelah dibungkan gen OsGERLP-nya menjadi sensitif Al. Hal ini membuktikan bahwa gen OsGERLP berperan dalam toleransi tanaman padi terhadap cekaman Al,” ujar Dosen IPB University yang mendapat Peringkat 2 H-Indek tertinggi Bidang Ilmu Alam pada PubliAwards IPB 2019 ini dikutip dari laman IPB University.

Dia mengatakan berdasarkan analisis ekspresi gen dengan real time PCR (RT-PCR) mengarahkan pada dugaan gen OsGERLP merupakan pengatur utama dari beberapa gen toleransi cekaman Al pada padi. Dengan demikian, gen OsGERLP dapat digunakan untuk mengembangkan tanaman toleran cekaman Al dan pH rendah.

Baca Juga: Peneliti IPB Temukan Gen Tanaman Toleran Terhadap Cekaman Kekeringan
Segudang Manfaat Mikroalga dari Anti Jerawat hingga Antikanker

Ketua Departemen Biologi IPB University menjelaskan, pemanfaatan gen untuk peningkatan toleransi tanaman pangan pada padi, kedelai dan kentang sedang dan akan dilakukan baik melalui pendekatan introgresi maupun bioteknologi.

Dia merekomendasikan pemuliaan tanaman masa kini dan mendatang harus dapat memanfaatkan kemajuan bidang fisiologi tumbuhan, teknologi genomik, bioinformatika, dan bioteknologi agar dapat memperoleh hasil presisi.