Negara Ini Temukan Rute Baru Ekspor Produk Pertanian ke Cina Lewat Rusia

Ilustrasi - Susu segar. (Pixabay)

Editor: Arif Sodhiq - Jumat, 10 Juni 2022 | 16:50 WIB

Ekspor produk pertanian Belarusia ke Cina terus meningkat dalam beberapa tahun terakhir. Pejabat dan perusahaan Belarusia menyebut potensi perdagangan bilateral masih ada dan akan terus ditingkatkan.

Global Times melaporkan Belarusia juga telah menemukan rute transportasi baru melalui wilayah dan pelabuhan Rusia, bukan Ukraina. Rute baru itu diharapkan akan mempertahankan kelancaran rantai logistik ke Cina.

“Hari ini, produsen Belarusia dari berbagai wilayah negara itu dan mitra Cina dari berbagai provinsi dan kota berpartisipasi dalam forum kami, yang sekali lagi menggarisbawahi pentingnya kerja sama antar wilayah,” ujar Duta Besar Belarusia untuk Cina, Yuri Senko.

Saat ini, lebih dari 150 eksportir makanan Belarusia telah didaftarkan dalam sistem bea cukai Cina. Mereka adalah produsen produk susu, daging sapi beku, ayam, ikan, kembang gula, anggur, dan produk makanan lainnya.

Sejak 2017, pangsa ekspor pertanian dan makanan Belarusia ke Cina telah meningkat dari 3,2 persen menjadi 41,7 persen. Dalam banyak kategori, Belarusia termasuk di antara 10 pemasok teratas ke Cina.

Wakil Menteri Pertanian dan Pangan Belarusia, Alla Lomakina menjelaskan pada kuartal pertama tahun 2022, nilai ekspor makanan dan bahan mentah pertanian ke Cina mencapai 104 juta dolar AS atau sekitar Rp1,5 triliun. Angka itu naik 62 persen dari periode sama tahun 2021.

Produk daging menyumbang sebagian besar ekspor dengan total 77,8 juta dolar AS (sekitar Rp1,1 triliun). Susu dan produk susu di posisi kedua dengan nilai ekspor hampir 24 juta dolar AS (sekitar Rp350 miliar).

Baca Juga: Negara Ini Temukan Rute Baru Ekspor Produk Pertanian ke Cina Lewat Rusia
Produksi Ternak Berbasis Rumput Tulang Punggung Pertanian Norwegia

Seperti yang telah kami sebutkan dalam banyak kesempatan, kerja sama antara Cina dan Belarusia telah dilakukan di banyak bidang. Produk pertanian dan pangan menyumbang sebagian besar ekspor Belarusia ke Cina,” terang Alla.

Sejak akhir Februari tahun ini, eksportir Belarusia menghadapi masalah logistik karena tidak dapat mengirim barang ke Cina melalui Ukraina. Kondisi itu terjadi seiring perang antara Rusia-Ukraina.