KKP Budidayakan Ikan Nemo Dukung Konservasi Alam

Editor: Arif Sodhiq - Jumat, 27 Mei 2022 | 16:20 WIB
Budidaya ikan hias laut telah berkembang pesat. Perkembangan ini terutama pada teknologi pembenihan dan pembesaran beberapa jenis ikan hias laut.
“Guna meminimalisir ikan hias hasil tangkapan alam, DJPB melalui BBPBL Lampung telah lama mengembangkan teknologi terapan budidaya nemo, mulai dari teknologi penjodohan, teknologi pengelolaan induk, teknologi pemeliharaan larva, hingga teknologi pendederan dan pembesaran ikan nemo,” ujar Direktur Jenderal Perikanan Budidaya, Tb Haeru Rahayu melalui keterangan resmi KKP, Jumat (27/5/2022).
Kepala Balai Besar Perikanan Budidaya Laut (BBPBL) Lampung, Mulyanto mengatakan pihaknya sudah lama membudidayakan ikan nemo. Di tahun 2022, BBPBL menargetkan produksi ikan nemo 30.000 ekor.
“Tahun 2022, kami memiliki target produksi 30.000 ekor ikan nemo, 20.000 ekornya kami akan distribusikan langsung sebagai bantuan kepada para pembudidaya dan mendukung konservasi alam,” katanya.
Dikatakan, kegiatan budidaya ikan nemo yang dilakukan di BBPBL Lampung menggunakan sistem Resirculating Aquaculture System (RAS). Dia menerangkan, prinsip dasar RAS yaitu memanfaatkan air media pemeliharaan secara berulang-ulang dengan mengendalikan beberapa indikator kualitas air agar tetap pada kondisi prima.
Teknologi RAS, kata dia, memiliki beberapa keunggulan antara lain, mampu mempertahankan kualitas air dengan baik, menghemat penggunaan air, meningkatkan tingkat Survival Rate (SR), meningkatkan performa ikan nemo, dan dapat diusahakan pada lahan yang terbatas.
“Satu ekor induk biasanya menghasilkan 300 sampai 600 butir telur,” tukasnya.
Dia menyebutkan, dalam sebulan BBPBL Lampung bisa memproduksi 3.000 ekor ikan hias nemo. Dan sebagian besar benih ikan kami distribusikan ke para pembudidaya, dan ada juga yang kami berikan ke tempat konservasi alam untuk menjaga habitat ikan nemo di alam.
Sebagai informasi, BBPBL Lampung berhasil mengembangkan 10 jenis ikan nemo antara lain, Amphiprion ocellaris, picasso, platinum, snow flake, Amphiprion percula, Amphiprion clarky, tompel, Premnas bioculatus, premium lightingg maroon, dan lighting maroon.
Arif salah satu penerima bantuan ikan nemo tahun 2022, dari Kelompok konservasi Alam Bawah Laut, Desa Sukarame, Kecamatan Carita, Kabupaten Pandeglang, Banten mengaku mendapat bantuan 2.000 ekor benih ikan nemo dari BBPBL Lampung.
Menurutnya bantuan benih yang diberikan ke BBPBL Lampung sangat baik, dirinya saat ini sedang melakukan pembesaran dan mencocokan dengan anemon untuk kemudian dilepas liarkan di pantai Carita.
Baca Juga: KKP Budidayakan Ikan Nemo Dukung Konservasi AlamKKP Dukung Konservasi Alam Melalui Budidaya Ikan Hias Nemo
“Kami biasa membutuhkan waktu sekitar 4 bulan sebelum kembali melepas liarkan ikan nemo dan anemon ke pantai,” ungkapnya.
Sariagri - Dalam misinya, dia ingin mengembalikan Pantai Carita agar dipenuhi ikan hias laut dan koral dengan harapan banyak pengunjung yang datang berwisata ke Pantai Carita. “Kalau pantainya kembali alami, pasti akan banyak wisatawan yang akan datang, dan itu juga akan memberikan pemasukan bagi pada masyarakat sekitar lokasi konservasi,” pungkasnya.