Kenapa Kementan Tersinggung Isu Mafia Bibit?

Penulis: Yoyok, Editor: Reza P - Kamis, 28 April 2022 | 14:20 WIB
Sariagri - Saat mafia minyak goreng sedang diselidiki oleh aparat penegak hukum, kali ini Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Erick Thohir, mengungkap ada mafia bibit di sektor pertanian. Erick menyebut mafia tersebut menjadi biang kerok utama kualitas bibit yang diterima petani salah dan akhirnya menyebabkan hasil panen tidak baik.
Pernyataan Erick di hadapan sivitas akademika Universitas Padjadjaran itu memang tidak secara spesifik menjelaskan mafia yang dimaksud namun meminta dengan tegas kepada PT Pupuk Indonesia (Persero) untuk memperketat pengawasan distribusi bibit agar petani tidak dirugikan.
Staf Khusus Menteri BUMN Arya Sinulingga menambahkan temuan bibit palsu itu berdasarkan pengalaman sejumlah perusahaan pelat merah di sektor pangan. Pengalaman BUMN Pangan menemukan adanya bibit-bibit bersertifikat palsu yang dibeli oleh para petani dari pihak ketiga.
Keberadaan bibit sangatlah penting bagi petani. Jika dalam kualitas tidak baik maka sangat mempengaruhi keberadaan tanaman tersebut. Alhasil petani bisa merugi dengan tidak optimalnya bibit.
Meminjam pernyataan Ketua Dewan Pembina Himpunan Kerukunan Tani Indonesia, Rahmat Pambudi, bibit itu segala-galanya bagi petani. Jadi, sebelum menggunakan pupuk, baik irigasi dan pengelolaan pengendalian hama, bibit yang pertama. Kalau salah pilih bibit, terutama bibit tanaman tahunan seperti tebu, sawit, buah-buahan maka bertahun-tahun produksi dan produktivitasnya tidak optimum dan itu membahayakan.
Tak mau diseret-seret isu mafia bibit, Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo kemudian meminta Menteri Erick untuk menjelaskan tuduhannya itu. Sebab, Menteri Syahrul mengaku bingung untuk menjawab isu yang menyeret kementerian yang dipimpinnya.
Itulah sebab, melalui video yang disebarkan Humas Kementerian Pertanian (Kementan), Menteri Syahrul meminta jajaran eselon I Kementan menjawab tudingan Menteri Erick Thohir. Seperti serentak, anak buah menteri menjawab tidak ada mafia bibit di Kementan. Asal tahu saja, eselon I yang diminta menjawab adalah Dirjen Tanaman Pangan Suwadi, Sekjen Kementan Kasdi Subagyono, Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan Nasrullah, dan Direktur Jenderal Perkebunan Ali Jamil.
Bukan hanya itu, partai politik yang menempatkan Syahrul Yasin Limpo menjadi menteri juga meminta Menteri Erick menjelaskan secara spesifik mengenai keberadaan mafia bibit di sektor pertanian. Partai Nasdem juga akan meminta Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo mundur dari jabatannya jika tudingan itu terbukti benar. Sebab, telah mencederai misi pengabdian restorasi yang diamanatkan oleh partai kepada beliau.
Lebih dari itu, Nasdem juga mendukung pengusutan mafia bibit jika buktinya kuat. Malah, Nasdem meminta KPK atau Kejaksaan Agung untuk segera mengusut tuntas.
Baca Juga: Kenapa Kementan Tersinggung Isu Mafia Bibit?Respons Mentan Soal Tudingan Ada Mafia Bibit di Sektor Pertanian
Kalangan yang terkait dengan isu mafia bibit pantas bereaksi. Pasalnya, isu bibit sangat sensitif karena akan melibatkan banyak pihak. Bukan saja kalangan kementerian tapi juga akan menyeret pengadaan bibit impor. Jika terungkap, boleh jadi kasus mafia bibit menjadi kasus fenomenal seperti halnya kasus Bantuan Likuiditas Bank Indonesia (BLBI).
Lepas dari ada atau tidaknya mafia terpenting adalah bagaimana sektor pertanian menjadi berkualitas. Untuk itu, sistem pertanian nasional mesti benar-benar menghasilkan kemandirian dan ketahanan pangan nasional. Selama ini kan ironis, masalah pertanian selalu berulang seperti kehilangan tujuan.