Mentan Ajak Jadikan Pertanian Sektor Utama Hadapi Kemiskinan dan Kelaparan

Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo.(Dok.Kmentan)

Editor: Arif Sodhiq - Kamis, 27 Januari 2022 | 20:10 WIB

Sariagri - Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo mengajak negara di dunia menjadikan pertanian sebagai sektor utama dalam menghadapi berbagai krisis seperti kelaparan dan kemiskinan. Apalagi, lanjut dia, semua negara di dunia saat ini sedang menghadapi varian baru omicron yang berdampak pada menurunya kesehatan dan ketersediaan pangan.

"Pada tahun ini masyarakat dunia masih menghadapi sejumlah tantangan global akibat dampak pandemi. Bahkan hari ini kita dihajar oleh perubahan iklim yang menjauhkan kita dari tujuan pembangunan berkelanjutan seperti pengentasan kelaparan dan kemiskinan. Karena itu ketahanan pangan harus menjadi isu central dalam keseluruhan pertemuan G20 kelompok kerja bidang pertanian pada tahun ini dan Tahun-tahun berikutnya," ujar Mentan saat menghadiri Kick-off AWG G20 yang diselenggarakan secara virtual, Kamis (27/1/2022).

Menurut Mentan, pandemi global telah menciptakan tantangan baru bagi ketahanan pangan dan nutrisi kesehatan masyarakat yang diakibatkan pembatasan pergerakan barang dan jasa di tingkat lokal, regional maupun global. Selain itu juga tertutupnya jalur logistik dan distribusi yang membuat banyak negara mengalami krisis pangan.

"Sementara itu beberapa negara menerapkan proteksi stok nasional yang berdampak pada ketidakseimbangan pada sistem ketahanan pangan global pada tingkat nasional. Hal ini menyebabkan peringkatan resiko pada akses pangan dan nutrisi terutama pada penduduk miskin di desa dan daerah perkotaan," katanya.

Ke depan, Mentan mengatakan, negara G20 harus terus bersinergi dalam memastikan ketahanan pangan dan gizi masyarakat dunia agar tetap terjadi keseimbangan serta jaminan keandalan kepastian perdagangan pangan dan pertanian lintas batas negara.

"Kelompok kerja bidang pertanian presidensi G20  harus mengidentifikasi tiga isu utama, yaitu membangun sistem pangan yang tangguh dan berkelanjutan, mempromosikan perdagangan pangan yang terbuka dan ketiga mendorong bisnis pertanian yang inovatif melalui pertanian digital," katanya.

Menanggapi itu, Menteri Pertanian Italia, Stefano Patuanelli mengapresiasi masukan Mentan dan kontribusi pertanian Indonesia terhadap pangan global. Menurut Stefano, negara di dunia sedang menghadapi tantangan global yang berdampak langsung pada kehidupan dan kesejahteraan masyarakat di seluruh dunia.

"Terlebih lagi dalam konteks pandemi saat ini, sangat diperlukan upaya bersama dan tanggung jawab dari komunitas international. Dalam dunia yang makin saling terhubung multilateralisme adalah kunci untuk mengatasi tantangan dan G20 dengan menyadari peran pentingnya, selalu berkomitmen untuk mencari solusi bersama yang efektif dan adil sebagai pijakan dalam meraih masa depan yang lebih baik dan berkelanjutan," katanya.

Baca Juga: Mentan Ajak Jadikan Pertanian Sektor Utama Hadapi Kemiskinan dan Kelaparan
Mentan Syahrul Ingatkan Pentingnya Ketangguhan Sistem Pangan Kawasan ASEAN

Sekertaris Jenderal Kementan, Kasdi Subagyono menambahkan kelompok kerja bidang pertanian merupakan salah satu kelompok kerja di bawah sherpatrack dan diampu Kementerian Pertanian selaku ketua dari kelompok kerja itu.

"Saat ini kita telah menyusun dokumen issue note dengan mengangkat tema balancing production and treat to fulfill food for all. Kemudian memastikan keseimbangan jaminan pasokan pangan nasional dari sumber pertanian dalam negeri dan jaminan kelancaran perdagangan pangan dan pertanian lintas batas negara dan untuk memenuhi kecukupan pangan bagi semua orang," pungkasnya. 

Video terkait: