Cegah Penggunaan Jebakan Listrik untuk Atasi Tikus, Sejumlah Daerah Disosialisasikan Burung Hantu

Ilustrasi tikus sawah (Foto: Pixabay)

Penulis: Rashif Usman, Editor: Tatang Adhiwidharta - Selasa, 11 Januari 2022 | 20:30 WIB

Sariagri - Tikus merupukan salah satu hama yang sering mengganggu petani dalam kegiatan budidaya tanaman pangan. Hama tikus sering ditemukan pada budidaya tanaman padi. Serangan hama satu ini dapat menimbulkan kerusakan fatal, bahkan mengakibatkan gagal panen.

Sejumlah gerakan pengendalian hama tikus pun dilakukan kelompok tani di berbagai daerah dengan metode pengendalian yang berbeda-beda, seperti pemasangan jebakan dengan aliran listrik, pengemposan, racun tikus dan lainnya.

Dalam jangka pendek mungkin saja pengendalian hama tersebut memberi dampak positif dalam pengendalian, tapi dalam jangka panjang bisa saja serangan hama tikus akan berulang terjadi dan memberi efek negatif pada lingkungan dan manusia.

Seperti fenomena banyaknya petani memasang jebakan tikus beraliran listrik di Kabupaten Sragen, Jawa Tengah telah merenggut banyak korban jiwa.

Penggunaan Jebakan Listrik untuk Hama Tikus

Kapolda Jawa Tengah Irjen Pol.Ahmad Luthfi resmi melarang pemakaian jebakan tikus yang dialiri listrik setelah puluhan orang tewas akibat alat tersebut.

"Cara-cara membasmi tikus dengan jebakan listrik merupakan cara ilegal," kata Kapolda Jateng dalam siaran pers.

Kapolda mengapresiasi dan mendukung penggunaan cara-cara aman dalam membasmi tikus di persawahan, seperti dengan membudidayakan tyto alba sebagai pemangsa alaminya.

Kapolda secara pribadi amat mengapresiasi para petani yang memberdayakan serak Jawa atau Tyto Alba untuk membasmi tikus di persawahan. Disamping melestarikan hewan dilindungi, penggunaan serak Jawa sama sekali tidak membahayakan lingkungan.

Sosialisasi Penggunaan Burung Hantu

Polda Jateng mendorong Bhabinkamtibmas melakukan sosialisasi dan penyuluhan penggunaan burung hantu. Selama ini penggunaan burung hantu jenis Tyto Alba atau Serak Jawa dinilai sangat efektif membasmi hama tikus

"Burung ini bisa mengonsumsi 2 sampai 3 ekor tikus per malam, sehingga sebulan bisa mencapai 60-90 ekor tikus. Jadi sangat efektif untuk membantu petani membasmi tikus di persawahan," kata Luthfi dalam keterangannya.



Baca Juga: Cegah Penggunaan Jebakan Listrik untuk Atasi Tikus, Sejumlah Daerah Disosialisasikan Burung Hantu
Sejumlah Petani Jagung di Tulungagung Keluhkan Serangan Hama Tikus