Perubahan Iklim Berpotensi Timbulkan Kerugian Sektor Pertanian Rp78 Triliun

Direktur Lingkungan Hidup Kementerian PPN/Bappenas Medrilzam. (Tangkapan layar Zoom/Antara/Sanya Dinda)

Editor: Arif Sodhiq - Jumat, 7 Januari 2022 | 10:30 WIB

Sariagri - Indonesia bisa mengalami kerugian Rp544 triliun hingga 2024 akibat perubahan iklim. Dampak perubahan iklim bagi sektor pertanian berpotensi menimbulkan kerugian hingga Rp78 triliun.

"Proyeksi perubahan iklim di Indonesia bisa dikatakan agak kurang baik karena perubahan global akan berimplikasi juga ke Indonesia," ujar Direktur Lingkungan Hidup Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Bappenas Medrilzam dalam webinar "Transisi Ekonomi Hijau", Kamis (6/1/2022).

Medrilzam mencontohkan peningkatan suhu bumi dapat menyebabkan gelombang tinggi. Ini membuat masyarakat di pesisir pantai rentan mengalami bencana. Di samping itu, perubahan suhu bumi juga dapat menyebabkan cuaca ekstrem, baik hujan maupun kekeringan ekstrem yang dapat menyebabkan banjir, longsor dan kebakaran hutan.

"Ini tentu akan berdampak pada produktivitas sektor terkait seperti pertanian dalam produksi padi yang akan menurun dan lainnya," kata Medrilzam.

Dia menjelaskan dampak perubahan iklim bagi sektor pertanian berpotensi menimbulkan kerugian hingga Rp78 triliun di 2024. Sementara, dampak bagi sektor kelautan di pesisir pantai akan mencapai Rp408 triliun di 2024, dimana kerugian diperkirakan disebabkan badai La Nina yang berdampak tinggi dalam lima tahun terakhir.

Baca Juga: Perubahan Iklim Berpotensi Timbulkan Kerugian Sektor Pertanian Rp78 Triliun
Ekspor Pertanian dan Perikanan Korsel Torehkan Sejarah

Sektor perairan juga diperkirakan mengalami kerugian Rp24 triliun di 2024 akibat perubahan iklim. Sementara sektor kesehatan diperkirakan akan mengalami kerugian Rp31 triliun.

"Catatan dalam teman-teman BNPB (Badan Nasional Penanggulangan Bencana), hampir 99% di 2020 bencana alam yang terjadi di Indonesia terkait dengan hidrometeorologi (faktor alam). Bencana lain seperti tektonik, vulkanik itu kecil," pungkasnya.

Video terkait: