Ini Manfaat Budi daya Porang untuk Buat Mi Shirataki Hingga Kosmetik

Ilustrasi mi dari porang. (Foto: Pixabay)

Editor: M Kautsar - Rabu, 27 Oktober 2021 | 12:30 WIB

Sariagri - Peluang ekspor yang dihasilkan dari porang cukup besar. Berdasarkan data dari Badan Karantina Pertanian ekspor porang di 2018 tercatat sebanyak 254 ton, dengan nilai Rp11,31 miliar ke Jepang, Cina, Vietnam, Australia dan lain sebagainya.

Porang menjadi tanaman yang banyak diminati belakangan. Tak lain karena tanaman ini dapat memberikan keuntungan. Meskipun membutuhkan waktu yang cukup lama untuk panen, petani tetap akan mendapatkan keuntungan dari umbi-umbian ini.

Bukan hanya memiliki nilai jual ekspor yang tinggi, porang juga memiliki manfaat yang baik untuk kesehatan. Tanaman bernama latin Amorphophallus oncophyllus itu mengandung karbohidrat, lemak, protein mineral,vitamin, kristal kalsium oksalat, alkaloid dan serat pangan.

Kandungan glukoman pada porang juga dapat berguna untuk kesehatan tubuh. Diantaranya adalah menurunkan kadar kolesterol, menurunkan kadar gula darah, menurunkan berat badan dan mengatasi sembelit.

Tanaman umbi ini  juga biasanya diolah sebagai makanan seperti bahan baku tepung, mi shirataki, gelatin, dan konyaku. Selain itu bisa juga dimanfaatkan untuk pembuatan kosmetik, penjernih air, lem, cat, negatif film, hingga pelapis anti air.

Adapun beberapa sentra pengolahan tepung porang diantaranya daerah Pasuruan, Madiun, Wonogiri, Bandung serta Maros.

Porang Dikembangkan Sebagai Tanaman Sela di Perkebunan Rakyat

Sariagri - Dosen dan mahasiswa Fakultas Pertanian Universitas Srwijaya (Unsri) Palembang, berupaya mengembangkan budidaya porang (Amorphopalus mueleri Blume) sebagai tanaman sela di lahan perkebunan rakyat. Upaya ini untuk menambah penghasilan petani di Sumatera Selatan (Sumsel).

"Untuk mendukung pengembangan budidaya tanaman porang, sekarang ini sedang dilakukan penelitian bahan tanam atau benih yang paling cocok digunakan sebagai tanaman sela di perkebunan," ujar Dosen Unsri, Prof. Benyamin Lakitan.

Benyamin mengatakan, untuk mengembangkan tanaman porang bisa digunakan tiga bahan tanam yaitu biji, bulbil, dan umbinya.

Tiga bahan tanam itu sedang diteliti mahasiswa Unsri Program Doktoral Dora Fatma Nurshanti. Penelitian itu untuk mengetahui keunggulan dan yang paling cocok ditanam di wilayah Sumsel terutama di Kabupaten Ogan Komering Ulu yang memiliki banyak kebun karet rakyat.

Dia menjelaskan, tanaman porang telah dikembangkan di Kabupaten Banyuasin, Ogan Komering Ulu dan beberapa daerah di Sumsel lainnya baik sebagai tanaman sela di bawah tegakan pohon karet maupun di lahan kosong yang dibuka khusus untuk tanaman porang.

Porang termasuk jenis umbi-umbian yang memiliki banyak khasiat dan produk turunan sebagai bahan pangan, industri, farmasi dan kosmetika.

Benyamin yang juga Ketua Dewan Riset Daerah Sumsel mengatakan melihat banyaknya khasiat dan produk turunannya serta besarnya permintaan pasar domestik maupun ekspor, pengembangan budi daya porang sangat potensial.

Mahasiswa Program Doktoral Unsri Palembang Dora Fatma Nurshanti mengungkapkan dirinya tertarik meneliti tanaman porang karena memiliki nilai ekonomi cukup tinggi serta prospek cerah sehingga bisa meningkatkan kesejahteraan petani dan masyarakat.

Selain itu, lanjut dia, untuk memotivasi petani memanfaatkan lahan perkebunan agar memberikan hasil tambahan dengan menanam porang di bawah tegakan pohon karet.

Untuk memberikan rekomendasi bibit dan cara yang tepat menanam porang di bawah tegakan pohon karet, sejak akhir 2020 mulai dilakukan penelitian tanaman porang dengan menguji bahan tanam biji, bulbil, dan umbi dengan cara membuat naungan buatan (artifisial) dan tanpa naungan.

Baca Juga: Ini Manfaat Budi daya Porang untuk Buat Mi Shirataki Hingga Kosmetik
Meski Pandemi COVID-19, Petani Wajo Tetap Tanam Lahan Pertanian

Bedasarkan penelitian, tanaman di bawah naungan mampu tumbuh dan berkembang dengan baik termasuk umbinya.

Untuk itu dilanjutkan penelitian lapangan untuk menguji perlakuan dan bahan tanam secara langsung di bawah tegakan pohon karet di Desa Lubuk Batang, Kabupaten Ogan Komering Ulu.

Umbi porang yang mengandung glukomanan yang dapat diolah menjadi panganan pengganti beras, tepung bahan baku industri mi instan, kosmetik, penjernih air, lapisan anti air jas hujan, isolasi listrik, dan bahan untuk pembuatan lem atau jeli.

Video terkait: