Permintraan Jeruk Purut ke Eropa Tinggi, Eksportir Minta Petani Optimalkan Iklim dan Kesuburan Tanah

Mentan Syahrul melepas ekspor jeruk ke Eropa. (Sariagri/Arief L)

Editor: Tatang Adhiwidharta - Rabu, 20 Oktober 2021 | 12:20 WIB

Sariagri - Menyambut gembira permintaan ekspor dari sejumlah negara di Eropa, para petani dan pemerintah daerah khususnya Kota Batu, Jawa Timur akan melakukan percepatan (akselerasi) pengembangkan komoditas hortikultura berbasis kawasan. Hal ini dilakukan dan dipersiapkan secara matang demi mencapai percepatan ekspor buah-buahan segar, khususnya jerut purut ke daratan Eropa.

Pernyataan ini ditegaskan Eksportir Jeruk Purut asal Kota Malang, Margaret di sela-sela kesempatan mendamping Menteri Pertanian RI, Syahrul Yasin Limpo di Kota Batu dalam acara peluncuran ekspor perdana jeruk purut ke Eropa.

Margaret mengatakan ekspor buah segar sudah banyak dilakukan. Namun kali ini, secara kebetulan pasar Eropa menginginkan jeruk purut karena di Benua Biru itu susah melakukan budidaya tanaman buah ini.

“Sejauh ini kami memang sudah ekspor bermacam buah segar asli Indonesia ke 19 negara di dunia, terutama pasar terbesar di Eropa. Salah satu komoditas unggulan yang saat ini tengah diminati pasar Eropa yakni jeruk purut, “ ucap eksportir Indonesia, Margaret kepada Sariagri, Selasa (19/10/2021).

Produk Ekspor Jeruk Purut Indonesia ke Eropa. (Sariagri/Arief L)
Produk Ekspor Jeruk Purut Indonesia ke Eropa. (Sariagri/Arief L)

Ia menambahkan dalam ekspor perdananya kali ini, pihak petani mengirimkan 1 ton jeruk purut kualitas unggul ke negara Perancis. Dalam sepekan, dari hasil produksi petani yang dihasilkan mampu dilakukan pengiriman antara 2 hingga 3 kali.

Jumlah tersebut, menurut Margaret,  masih dirasa kecil dibandingkan total permintaan pasar negara di dataran eropa tersebut.

“Kaffir lime saat ini sangat diminati importir Perancis dan belanda dengan setiap satu kali pengiriman mencapai 1 ton hingga 2 ton. Seperti ekspor perdana hari ini 1 ton ke Perancis. Jumlah tersebut dirasakan mereka sangat kecil, karena buyer kami per minggu selalu ada permintaan dan barang ada langsung kami kirim, “paparnya.

Bahkan untuk memenuhi permintaan pasar disana, pihaknya sudah ada kesepatan dengan para buyers untuk pengiriman setiap minggu ada 2 hingga 3 kali pengiriman jeruk purut ke Belanda dan Perancis. Margaret menyebutkan jeruk purut Indonesia dikenal di Eropa karena menjadi produk unggulan yang dibudidayakan secara natural.

“Para importir di Eropa ini melihat jeruk purut dibudidayakan secara natural, karena angka pestisida yang digunakan di bawah angka standar Micron Soluble Liquid (MSL) sesuai aturan yang diminta perdagangan Eropa sehingga mudah masuk dan diterima pasar di sana," tambahnya.

Baca Juga: Permintraan Jeruk Purut ke Eropa Tinggi, Eksportir Minta Petani Optimalkan Iklim dan Kesuburan Tanah
Selain Tingkatkan Produksi, Mentan Syahrul Dorong Ekspor Jeruk 3 Kali Lipat

Hal lain yang turut membantu kelancaran produksi jeruk perut, karena Indonesia diberkahi Iklim yang sangat mendukung dan tanah yang subur.

“Atas dukungan alam dan potensi kesuburan tanahnya yang luar biasa ini, sehingga kita bisa mengirim jeruk purut ke Eropa sepanjang tahun. Semoga para petani Indonesia bisa memanfaatkan anugerah alam ini untuk memenuhi tingginya permintaan pasar Eropa, “ pungkasnya.

Video terkait: