A PHP Error was encountered

Severity: Warning

Message: fopen(/opt/alt/php80/var/lib/php/session/ci_sessionamd8q6uer8h2olm7uato0umg91n7utb2): Failed to open stream: Permission denied

Filename: drivers/Session_files_driver.php

Line Number: 176

Backtrace:

File: /home/u1347553/public_html/application/controllers/Article.php
Line: 13
Function: __construct

File: /home/u1347553/public_html/index.php
Line: 316
Function: require_once

A PHP Error was encountered

Severity: Warning

Message: session_start(): Failed to read session data: user (path: /opt/alt/php80/var/lib/php/session)

Filename: Session/Session.php

Line Number: 143

Backtrace:

File: /home/u1347553/public_html/application/controllers/Article.php
Line: 13
Function: __construct

File: /home/u1347553/public_html/index.php
Line: 316
Function: require_once

Soal Benih Masih Jadi Permasalahan Petani, Pakar IPB sebut Metode Ini Bisa Jadi Solusi

Soal Benih Masih Jadi Permasalahan Petani, Pakar IPB sebut Metode Ini Bisa Jadi Solusi

Ilustrasi tanaman padi. (Pixabay/Mufid Majnun)  

Editor: Tatang Adhiwidharta - Senin, 11 Oktober 2021 | 12:00 WIB

Sariagri - Ketersediaan benih merupakan salah satu kendala yang hingga saat ini masih kerap dialami oleh petani di Indonesia. Kondisi ini berpengaruh bagi upaya pemenuhan kebutuhan pangan di Tanah Air.

Dosen Departemen Agronomi dan Hortikultura Fakultas Pertanian IPB University, Dr M Rahmad Suhartanto, mengatakan salah satu metode yang dapat menjadi solusi dalam penyediaan benih bagi petani adalah Radicle Emergence.

Menurut Rahmad, seperti dilansir dari laman ipb.ac.id, metode tersebut telah dikembangkan sejak tahun 2009 sebagai uji cepat daya hidup benih (viabilitas).

Radicle Emergence merupakan uji pemunculan radikula atau uji kemampuan tanaman untuk tumbuh normal. Pengembangan metode tersebut perlu dilakukan agar diperoleh metode pengujian yang dapat memberikan hasil dalam waktu singkat.

Metode Radicle Emergence telah divalidasi International Seed Testing Association/ ISTA pada tahun 2014 dan menarik untuk dikembangkan lebih lanjut. Percobaan di beberapa negara telah dilakukan untuk komoditas padi, lobak, dan kapas pada beberapa lot. Hasil yang diberikannya sangat nyata dan potensial,” ujarnya.

Rahmad pun mengingatkan, terdapat beberapa hal yang perlu diperhatikan saat melakukan pengujian dengan metode Radicle Emergence. Beberapa  contohnya adalah laboratorium harus sesuai persyaratan dan suhu ruang perkecambahan harus presisi.


Rahmad menyayangkan kondisi sebagian besar laboratorium di Indonesia masih belum terstandar. Sementara ruang pengujian harus didesain khusus, misalnya harus terdapat isolasi di dinding dan atapnya,” jelasnya.

Penggunaan metode Radicle Emergence untuk pengujian benih di masa mendatang dengan menggunakan Machine Vision System akan dapat menggantikan Human Visual Inspection.

Ke depan ini, kalau digabungkan antara pengetahuan Radicle Emergence dengan kemampuan komputer dan imaging system, nanti saat orang mau uji benih di laboratorium, mereka dapat mengamatinya darimana saja,” terang Rahmad.

Baca Juga: Soal Benih Masih Jadi Permasalahan Petani, Pakar IPB sebut Metode Ini Bisa Jadi Solusi
Anjing Tanah! Hama yang Menyerang Fase Awal Padi

Pemanfaatan komputerisasi dan digitalisasi dapat digunakan bagi ruang perkecambahan sehingga pengelolaannya dapat dilakukan dari jarak jauh. Ia menekankan bahwa orang pertanian harus mulai bekerja sama dengan orang-orang non pertanian untuk menghasilkan metode uji dan alat yang diperlukan untuk menghitung vigor benih dengan tepat dan efisien.

Rahmad menekankan agar sektor pertanian Indonesia mulai bergerak dan memanfaatkan digital imaging system serta berbenah dengan peningkatan fasilitas pengujian. Selain itu, tambahnya, sumber daya manusia yang multidisiplin juga harus disiapkan untuk menghadapi perubahan yang serba cepat.

Video terkait: