Sempat Terhenti, Barantan Riau Kembali Kawal Ekspor Maggot ke Uni Eropa

Barantan meninjau PT. Bio Cycle Indo di Pekanbaru yang memproduksi maggot. (Antara/HO-Humas PT Bbio Cyclr Indo, Riau)

Editor: Arif Sodhiq - Minggu, 26 September 2021 | 06:00 WIB

Sariagri - Badan Karantina Pertanian (Barantan) Kementerian Pertanian (Kementan) mengawal kembali ekspor larva kering atau maggot asal Riau masuk pasar Eropa. Berdasarkan data IQFAST Barantan, ekspor maggot sempat terhenti karena adanya kebijakan teknis baru dari negara tujuan sejak tahun 2019.

"Untuk mendorong para pelaku usaha membuka akses pasar, kami aktif melakukan kerja sama harmonisasi aturan protokol ekspo. Dan ketentuan sanitari, fitosanitari produk pertanian dengan negara tujuan ekspor," ujar Kepala Badan Karantina Pertanian (Barantan), Bambang.

Setahun terakhir, lanjut Bambang, pihaknya melakukan sinkronisasi regulasi ekspor komoditas tumbuhan dan hewan antar pemerintah atau secara government to government (g to g) dengan Uni Eropa.

Dikatakan Bambang, untuk dapat masuk ke pasar Uni Eropa, dipersyaratkan pelaku bisnis eksportir dan negaranya harus terdaftar dalam TRACES (platform online Komisi Eropa untuk sertifikasi sanitasi dan fitosanitari).

Kegiatan ekspor maggot dikelola pabrik milik PT. Bio Cycle Indo di Pekanbaru. CEO PT. Bio Cycle Indo, Budi Tanaka mengungkapkan sejak 2019 ekspor maggot mereka ke Belanda terhenti karena adanya benturan dengan kebijakan impor baru dari Uni Eropa. Budi menyadari dalam menjajaki pasar ekspor tidak bisa hanya melihat kriteria kebutuhan buyer saja.

"Tapi kita juga harus melihat bagaimana regulasi impor dari setiap negara dari sisi G to G apakah negara kita ada kerjasama dengan negara tersebut," kata Budi.

Regulasi yang menjadi persyaratan negara tujuan ekspor itu juga menjadi hal penting selain memenuhi sisi bisnis, atau B to B yakni bagaimana memenuhi kriteria produk agar bisa diterima oleh negara tujuan.

Budi mengatakan dengan bantuan Barantan, Kementan yang menerbitkan regulasi nasional sebagai payung hukum, kini industri serangga kembali memasuki pasar ekspor Uni Eropa.

"Kita juga dikawal untuk bisa memenuhi persyaratan dari Uni Eropa terutama dari sisi pemenuhan persyaratan G to G nya. InsyaAllah tahun 2022 kami akan mulai lagi ekspor ke Uni Eropa," kata Budi.

Baca Juga: Sempat Terhenti, Barantan Riau Kembali Kawal Ekspor Maggot ke Uni Eropa
Dua Peluang Usaha Pertanian Ini Bisa Digeluti Generasi Muda Saat Pandemi

Untuk diketahui, Barantan bertugas mengawasi keamanan dan pengendalian mutu pangan serta pakan pertanian. Tindakan karantina dilakukan di border meliputi pelabuhan laut, bandar udara, kantor pos dan pos lintas batas negara.

Seiring dengan instruksi Presiden terkait upaya peningkatan ekspor dan investasi, Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo memberikan tugas strategis ke Barantan untuk mengawal peningkatan ekspor dengan menjadi koordinator tim gugus tugas peningkatan ekspor melalui Gerakan Tiga Kali Lipat Ekspor, Gratieks.

Video terkait: