Duta Petani Milenial: Regenerasi Pertanian Perlu Terapkan Mindset Baru Berbasis 'Smart Farming'

Graha Abadi Pasyaman, duta petani milenial Kementerian Pertanian

Penulis: Yoyok, Editor: Arif Sodhiq - Rabu, 22 September 2021 | 18:00 WIB

Sariagri - Organisasi Pangan Dunia (FAO) memprediksi populasi global akan terus meningkat, bahkan di tahun 2025 akan mencapai 8 miliar jiwa. Untuk itu, dibutuhkan pasokan pangan yang cukup untuk memberi makan populasi tersebut.

Namun, dalam upaya memenuhi kebutuhan pangan terdapat beragam hambatan global dalam memproduksi pangan yang mencukupi, antara lain seperti pertumbuhan produktivitas pangan yang rendah, lahan pertanian yang semakin terbatas, perubahan iklim, kebutuhan air bersih yang tinggi, dan rendahnya regenerasi petani akibat urbanisasi.

Duta Petani Milenial Kementerian Pertanian, Graha Abadi Pasyaman, mengatakan untuk menghadapi tantangan tersebut, Indonesia membutuhkan regenerasi pertanian dengan mindset baru yang berbasis smart farming (pertanian cerdas).

“Mindset baru mengarah pada Agriculture Entrepreneurship yang menerapkan smart farming,” ujar Graha dalam webinar Regenerasi Sektor Pertanian di Era Pandemi yang diselenggarakan Sariagri.id, Rabu (22/9/2021).

Dia menyebutkan, smart farming meliputi identifikasi lahan, cuaca atau iklim, identifikasi tanaman di setiap lokasi, kondisi tanah, pupuk, benih, pestisida, panen, kerusakan hasil panen, jumlah produk hingga ke distribusi dan pemasaran produk.

“Kenapa sih perlu smart farming? Karena kita bisa tau berapa produksi, bisa tau cuaca, bisa tau tanahnya bagus atau enggak, bisa tau penghasilan dari produksi sebelum tanam,” ungkapnya.

Graha menekankan hal terpenting dari adanya smart farming yaitu tentang big data dimana bisa menjadi acuan tepat dalam menjalankan usaha pertanian.

“Kunci utama smart farming adalah data yang terukur berdasarkan sensor dan analisis. Ketika anda punya kepastian dari big data, maka kita bahkan juga bisa meng-keep pasar kita saat nanti sudah panen,” ujarnya.

Lebih lanjut, Graha meyakinkan bahwa pertanian saat ini bisa mulai menarik minat generasi muda jika dijalankan dengan basis Internet of Things (IoT).

Baca Juga: Duta Petani Milenial: Regenerasi Pertanian Perlu Terapkan Mindset Baru Berbasis 'Smart Farming'
Ridwan Kamil Gandeng Swasta ,Sediakan Apartemen Ayam Untuk Petani Milenial

Dengan IoT, generasi muda bisa mempunyai mindset baru menjadi pengusaha pertanian yang menyangkut orientasi pasar lebih luas, teknologi produksi yang lebih efisien, manajemen SDM yang baik dan SDM yang kompeten.

“Anak muda itu harus sudah berbicara tentang IoT, Tidak ada lagi yang bicara pertanian itu kotor, gajinya sedikit. Dengan smart farming petani muda bisa jual hasil panen ke e-commerce, bahkan ekspor,” pungkas Graha.