Bantuan Lumbung Pangan Diharapkan Tingkatkan Keuntungan Petani

Ilustrasi beras. (pixabay)

Editor: Arif Sodhiq - Rabu, 15 September 2021 | 16:10 WIB

Sariagri - Plt. Kepala Badan Ketahanan Pangan (BKP) Kementerian Pertanian (Kementan) Sarwo Edhy meminta agar Lumbung Pangan Masyarakat (LPM) di Desa Mulyasari, Kecamatan Ciampel, Kabupaten Karawang Jawa Barat dimanfaatkan sebaik-baiknya untuk meningkatkan kesejahteraan petani. 

Sarwo Edhy juga meminta sarana dan prasarana lumbung pangan bantuan dari BKP melalui DAK Fisik 2021 itu dipelihara dengan baik agar bisa terus dikembangkan menjadi unit usaha yang lebih maju. 

"Kalau dulu petani menjual dalam bentuk gabah, sekarang harus menjual dalam bentuk beras, sehingga ada nilai tambah dan keuntungan petani," ujar Sarwo Edhy. 

Sementara itu, Plt. Kepala Dinas Pangan Karawang Suwandi mengatakan keberadaan LPM sangat penting dalam penyediaan pangan dan memberikan kemudahan akses pangan masyarakat. Keberadaan LPM, lanjut dia, dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan kesejahteraan petani. 

"Bantuan ini sangat penting bagi petani disini, karena mereka bisa mengolah gabah menjadi beras, sehingga nanti yang dijual tidak lagi berupa gabah, tetapi sudah beras. Ini tentu memberi keuntungan dan kesejahteraan bagi petani," kata Suwandi.

Ketua Gapoktan Sekarwangi, Sapei mengakui bantuan lumbung pangan dari BKP Kementan menambah motivasi petani untuk meningkatkan nilai tambah hasil pertanian. 

"Kalau biasanya kami masih menjual gabah. Nanti yang dijual sudah dalam bentuk beras. Dan pemasarannya juga kami usahakan bisa menembus ke Bandung, dan Jakarta," kata Sapei. 

Terpisah, Wakil Bupati Karawang, Aep Syaepuloh saat bertemu Plt. Kepala BKP berkomitmen penuh membantu peningkatan kapasitas dan hilirisasi produk LPM melalui penguatan modal kelompok, peningkatan menjadi Badan Usaha Milik Petani dan fasilitasi akses pasar.

Pembangunan LPM merupakan amanah dalam UU 18/2012 tentang Pangan. Pasal 33 ayat (1) menyebutkan masyarakat mempunyai hak dan kesempatan seluas-luasnya dalam upaya mewujudkan cadangan pangan masyarakat. Sedangkan ayat (2) pemerintah dan pemerintah daerah memfasilitasi pengembangan cadangan pangan masyarakat sesuai dengan kearifan lokal.

Salah satu indikator ketahanan pangan adalah tersedianya cadangan pangan memadai sepanjang waktu. Karena itu, Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo telah menetapkan penguatan cadangan pangan dan sistem logistik pangan sebagai salah satu cara bertindak yang menjadi strategi ketahanan pangan di masa pandemi. 

BKP Kementan telah melakukan penguatan LPM untuk memperkuat cadangan pangan masyarakat dan sebagai antisipasi terjadinya kerawanan pangan akibat gangguan produksi, bencana alam dan non alam serta meingkatkan kesejahteraan masyarakat.

Sejak tahun 2009 hingga 2021, telah dibangun 4.373 LPM melalui DAK Fisik Bidang Pertanian yang tersebar di 426 kabupaten/kota di 33 provinsi. Pembangunan lumbung disertai sarana pendukung berupa lantai jemur, RMU dan rumah RMU. 

Pada Tahun 2021, pembangunan LPM dan sarana pendukung melalui DAK Fisik Penugasan Bidang Pertanian dialokasikan sebanyak 380 unit di wilayah sentra produksi padi dan rentan rawan pangan yang tersebar di 178 Kabupaten di 27 provinsi. 

Baca Juga: Bantuan Lumbung Pangan Diharapkan Tingkatkan Keuntungan Petani
Tiga Hal Utama yang Harus Dilakukan dalam Pembangunan Pertanian

"Nah, melalui upaya LPM ini, diharapkan ketahanan pangan masyarakat dan nasional akan semakin kokoh," pungkas Sarwo Edhy. 

LPM di Desa Mulyasari, Kecamatan Ciampel, Kabupaten Karawang Jawa Barat, telah diresmikan Plt. Kepala BKP Sarwo Wdhy, beberapa waktu lalu. Sarwo Edhy didampingi Kepala Pusat Ketersediaan dan Kerawanan Pangan Andriko Noto Susanto dan Plt. Kepala Dinas Pangan Kabupaten Karawang, Suwandi.  

Video terkait: