Cara Berkebun di Halaman Rumah yang Adaptif Perubahan Iklim

Ilustrasi - Berkebun di halaman rumah. (Pixabay)

Editor: Arif Sodhiq - Kamis, 9 September 2021 | 20:40 WIB

Sariagri - Dampak perubahan iklim mulai dirasakan di sejumlah negara di dunia. Tanaman menjadi salah satu yang paling terdampak perubahan iklim. Tidak hanya di lahan pertanian komersial, tanaman di kebun atau halaman rumah juga bisa terdampak perubahan iklim.

Bagaimana cara mengetahui tanaman di kebun terdampak perubahan iklim? Dilansir Gardening Know How, perubahan cuaca dampak perubahan iklim menyebabkan gangguan termasuk pada tanaman di kebun atau halaman rumah.

Tanaman akan berusaha beradaptasi dengan kebiasaan baru seiring terjadinya perubahan iklim. Salah satu cara adaptasinya dengan berbunga lebih awal atau menunda pembungaan.

Namun waktu pembungaan yang tidak menentu menjadi masalah baru pada proses penyerbukan bunga. Serangga dan hewan penyerbuk bisa datang di saat yang tidak tepat dengan waktu mekarnya bunga.

Kehadiran serangga dan hewan penyerbuk di waktu yang salah mengancam keberadaan spesies tanaman yang membutuhkan penyerbukan silang. Waktu pembungaan dan penyerbukan yang tidak sesuai dapat menggagalkan proses pembuahan. 

Perubahan iklim menyebabkan penyebaran hujan dan kekeringan yang tidak menentu. Beberapa daerah kering mendapat banyak hujan dan sebaliknya daerah hujan mengalami kekeringan.

Selain itu, tidak ada batas durasi yang jelas antara cuaca panas dan hujan atau bisa terjadi bergantian secara singkat tanpa terprediksi. Cuaca yang tidak menentu menyebabkan tanah di halaman atau kebun menjadi cepat padat atau mengeras.

Berkebun yang adaptif dengan perubahan iklim

Perubahan iklim tidak dapat dihentikan dengan upaya individu. Berkebun dengan cara lebih adaptif terhadap perubahan iklim adalah pilihan bijak.

Pertama, kurangi penggunaan air untuk menyiram tanaman atau irigasi terutama saat musim kemarau dan cuaca panas. Cara terbaik dengan menggunakan mulsa untuk menahan penguapan air.

Kedua, menampung air hujan. Saat sedang turun hujan sebaiknya gunakan bak atau tangki untuk menampung kebutuhan air tanaman saat cuaca panas. Ini dapat mengurangi kebutuhan air tanah.

Baca Juga: Cara Berkebun di Halaman Rumah yang Adaptif Perubahan Iklim
Tingkatkan Produksi Tanaman Hias Ekspor, Kementan Bagi 50 Ribu Bibit ke Petani

Ketiga, melakukan pengomposan dari sampah organik sisa dapur dan kebun. Sisa makanan dan sampah kebun dapat dikumpulkan dan dikomposkan untuk digunakan sebagai media tanam dan pupuk alami.

Keempat, selain menanam tanaman dalam pot atau menanam tanaman herbal, semak dan perdu sebaiknya juga menanam pohon. Pohon peneduh dapat menyerap polusi karbon di atmosfer sekitar kebun dan memberi kelembaban serta kesejukan alam untuk lingkungan kebun.

Video terkait: