Baroma Sukses Dikembangkan di Lahan Pasang Surut Barito Kuala

Kepala BPTP Balitbangtan Kalimantan Selatan Dr Muhammad Amin, Kepala Dinas Pertanian Syamsir Rahman di lokasi pengembangan padi varietas unggul Batola. (Antara/Istimewa)

Editor: Arif Sodhiq - Rabu, 8 September 2021 | 08:00 WIB

Sariagri - Balai Pengkajian dan Teknologi Pertanian (BPTP) Balitbangtan Kalimantan Selatan (Kalsel) sukses mengembangkan padi varietas unggul baru (VUB) di lahan pasang surut di Kabupaten Barito Kuala. Salah satu VUB yang diperkenalkan adalah Varietas Baroma.

Kepala BPTP Balitbangtan Kalsel Muhammad Amin mengatakan, dalam empat bulan terakhir pihaknya melakukan kegiatan diseminasi dengan metode penyuluhan berupa demplot di lahan petani. Demplot itu menjadi salah satu percontohan budidaya VUB di lahan pasang surut.

Upaya pengembangan itu diterapkan beberapa teknologi antara lain pemupukan berimbang spesifik lokasi, penggunaan VUB dan pengendalian hama terpadu yang mudah diterapkan petani.

Salah satu varietas unggul baru yang diperkenalkan adalah Varietas Baroma. Bentuk gabah VUB ini panjang karena salah satu tetuanya adalah padi Basmati dari India.

"Bentuk gabah yang panjang ramping dan rasa yang pera merupakan kesukaan masyarakat suku Banjar dan itu dimiliki oleh padi Baroma," ujarnya.

Padi Baroma tidak secara khusus diperuntukan pada agroekosistem lahan pasang surut (typeB). Namun, VUB Baroma yang ditanam di lahan pasang surut seluas 3 hektare oleh Kelompok Tani Rukun Tani di Desa Karang Bunga, Kabupaten Barito Kuala bisa dipanen dengan rata-rata hasil ubinan di 2 tempat 5,6 kg.

"Berarti rata-rata produktivitasnya dalam 1 ha sawah, bisa menghasilkan 8,9 ton padi GKP (Gabah Kering Panen)," katanya.

Berdasarkan deskripsi varietas, umur padi Baroma 113 hari setelah sebar, dengan kadar amilosa 25,5 persen (pera).

Karena gabah isi yang berat, jika tertiup angin sedikit kencang akan menyebabkan tanaman rebah. Hal Ini bisa diatasi dengan pemupukan KCl sesuai dosis dan pemupukan Silika.

Muhammad Amin berharap, Varietas Unggul Baroma dari Badan Litbang Pertanian dapat dikembangkan secara luas khususnya di Kalsel. Selain itu, Kabupaten Barito Kuala bisa menjadi penangkaran benih padi Baroma di Kalsel.

"Akhirnya, kegiatan hillirisasi inovasi teknologi padi di lahan rawa pasang oleh BPTP Balitbangtan selama 4 bulan, menuai hasil yang memuaskan," katanya.

Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Syamsir Rahman berharap inovasi yang dikembangkan bisa menambah pendapatan petani. Dia berharap kedepan Barito Kuala menjadi sentral pengembangan padi dan bisa ekspor melakukan ke mancanegara.

"Semoga akan banyak petani-petani muda tertarik membudidayakan pertanian dengan penerapan teknologi yang terbukti menguntungkan, kalau bisa ke depan Kabupaten Barito Kuala menjadi central pengembangan padi bahkan bisa sampai ekspor ke mancanegara," harapnya.

Baca Juga: Baroma Sukses Dikembangkan di Lahan Pasang Surut Barito Kuala
Mentan: Pertanian Bagai Merpati Putih yang Tidak Pernah Ingkar Janji

Kepala Dinas Pertanian, Tanaman Pangan dan Hortikultura Kabupaten Barito Kuala Murniati meyakini beras Baroma sangat diminati masyarakat sehingga harga jual bisa menjadi lebih tinggi.

"Beras Baroma ini sangat cocok untuk masyarakat kalimantan selatan karena produksi tinggi, rasa beras pera dan beraroma wangi dengan bentuk beras panjang ramping seperti beras lokal," katanya.(Ant)

Video terkait: