Pengangguran Bertambah di Masa Pandemi, Stafsus Wapres: Desa Jadi Benteng Terakhir

Hingga saat ini penyebab pergerakan tanah tersebut belum diketahui. (ANTARA FOTO/Bayu Pratama S)

Editor: Tatang Adhiwidharta - Senin, 6 September 2021 | 17:00 WIB

Sariagri - Asisten Stafsus Wakil Presiden RI Bidang Ekonomi dan Keuangan, Guntur Subagja Mahardika, menyebutkan bahwa jumlah penduduk miskin di Indonesia pada masa pandemi Covid-19 saat ini semakin besar yaitu melampaui 10 persen.

“Dan di antara penduduk miskin itu sebagian besar adalah petani, dan Jawa Barat termasuk salah satu tingkat kemiskinannya dibeberapa daerah masih cukup tinggi,” ujarnya dalam webinar Tantangan dan Peluang Pertanian Berkelanjutan di Jawa Barat ke Depan, Senin (6/9/2021).

Selain itu, menurut Guntur, tantangan lainnya adalah jumlah pengangguran yang meningkat akibat terdampak pandemi Covid-19. Dikatakannya, data BPS menunjukkan bahwa pengangguran menyentuh angka belasan persen.

“Di sisi lain pandemi Covid juga berdampak pada UMKM, UMKM kita sekitar 83 persen itu terdampak Covid walaupun ada lima persen yang bisa menikmati dampak Covid seperti di sektor pangan dan sektor kesehatan,” jelasnya.

Di antara usaha mikro dan UMKM ini, lanjut dia, sebagian besar sektor hulunya adalah pertanian yang menyerap tenaga kerja hingga 107 juta. Menurutnya, ketika tenaga kerja itu terdampak akan mempengaruhi perekonomian.

“Apa yang harus dilakukan? di tengah pandemi Covid ini desa harus dijadikan satu benteng pertahanan terakhir bagaimana masyarakat bisa berproduksi dan meningkatkan pendapatannya dengan berbasis desa. Desa dikembalikan sebagaimana fungsinya sebagai hulu produksi dan semua potensi lokal kita jadikan kekuatan ekonomi,” terangnya.

Tumbuhnya Wirausahawan Muda

Guntur mengungkapkan bahwa sejak satu dekade terakhir telah berkembang wirausahawan muda secara nasional. Di mana, lanjut dia, melalui data BPS pada tahun 2014 jumlahnya hanya 1,4 persen dan di tahun 2019 mencapai lima persen.

“Yang perlu dicermati dari jumlah wirausahawan itu 87,49 persennya adalah berada di perkotaan, PR nya adalah bagaimana kita memperbanyak wirausahawan muda yang ada di pedesaan yang jumlahnya sekitar 12,51 persen, bagaimana ini kita perbanyak,” ungkapnya.

Baca Juga: Pengangguran Bertambah di Masa Pandemi, Stafsus Wapres: Desa Jadi Benteng Terakhir
Petani Milenial di Aceh: Game Over!

Lebih lanjut Guntur yang juga menjabat sebagai Ketua Umum INTANI ini menyatakan bahwa ketika berbicara desa berarti perlu mengolah potensi-potensi desa seperti pertanian pangan, hortikultura, perkebunan, kehutanan dan perikanan.

“Dan turunan-turunan dari itu jadilah industri yang berbasis pertanian, industri consumerhood dan lain-lain,” tandasnya.