Sejak Kecil Terjun ke Dunia Pertanian, Mahasiswa Ini Raup Untung Besar dari Budidaya Melon

Resa Purnama milenial asal Lembang Bandung (Dok.Resa Purnama)

Penulis: Dera, Editor: Reza P - Rabu, 1 September 2021 | 14:10 WIB

Sariagri - Resa Purnama, pemuda asal Lembang, Bandung, Jawa Barat mengaku sudah terjun ke dunia pertanian sejak dirinya masih kanak-kanak. 

Selain tertarik belajar tentang pertanian, keluarganya yang mempunyai latarbelakang petani pun semakin membuat Resa yakin untuk menekuni dan memperdalam dunia ini. 

“Mulai dari background saya berasal dari keluarga petani. Saya dari kecil sudah ke kebun terus,” ujarnya melalui keterangan tertulis kepada Sariagri.id, Rabu (1/9/2021).

Milenial berusia 21 tahun ini menceritakan bahwa dirinya mulai fokus pada bidang pertanian saat dirinya duduk di bangku Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) berbasis ilmu pertanian. Di mana dia menanam komoditas hortikultura khususnya sayur-sayuran.

“Saya sejak sekolah SMK itu saat saya usia 15 tahun sudah memulai di bidang pertanian. Awalnya saya tanam sayuran konvensional, itu pakcol, bawang daun dan bunga kol,” jelasnya.

Mulai bermitra pada sistem pertanian greenhouse

Resa mengaku tak menyangka mendapatkan keuntungan yang cukup besar dan diajak untuk bermitra. 

“Alhamdulillah pertama menanam langsung dapat keuntungan 150 persen dari modal. (Saat ini) mitra, jadi yang punya kebun mempercayakan kepada saya, hasilnya nanti dibagi dua. Kalau bermitra Alhamdulillah sudah berjalan tiga tahun,” terangnya.

Pria yang masih menempuh kuliah jurusan agroteknologi ini menjelaskan, bahwa mitra pertanian yang kini ia geluti mengusung sistem greenhouse. Dalam lahan seluas 320 meter persegi itu, ia berfokus pada dua komoditas saja.

“Di sini hanya paprika dan melon. Untuk melon ada 1.200 (tanaman) dan paprika 600 (tanaman). Adapun yang dikembangkan melon varietas glamour, kalau paprika 200 golden star, 100 rionilo, 100 xingu, cardinal star 200,” sebutnya.

Resa menambahkan bahwa saat memasuki masa panen, dari 600 tanaman melon bisa mencapai 600 kuintal. Sedangkan paprika sendiri, lanjut  dia, bisa mengirim hingga 40 kilogram per minggu.

“(Distribusi hasil panen) Borma, Lotte sama Hpermart. Kadang suplier juga sudah nungguin kalau lagi panen. (Omzet) Kalau dikalkulasi itu sekitar Rp12 juta netto (per bulan),” tandasnya.

Baca Juga: Sejak Kecil Terjun ke Dunia Pertanian, Mahasiswa Ini Raup Untung Besar dari Budidaya Melon
Agar Milenial Tertarik Jadi Petani, Rahmat Gobel: Pemangku Kebijakan Harus Bangun Ekosistem

Lebih lanjut Resa berpesan kepada generasi muda di luar sana untuk merubah cara pandangnya yang menganggap dunia pertanian adalah suatu pekerjaan kotor dan tidak menghasilkan. Padahal, dunia pertanian merupakan peluang bisnis yang terbuka bagi milenial.

“Anak muda jaman sekarang banyak yang enggan dengan dunia pertanian, dan itu menurut saya (pertanian) merupakan suatu hal yang sangat terbuka dalam pencapaian target,” pungkasnya.