Hujan Deras Disertai Angin Kencang, Petani Aceh Besar Terancam Gagal Panen

Petani di Aceh Besar terancam gagal panen. (Sariagri/Afifudin)

Editor: Tatang Adhiwidharta - Kamis, 12 Agustus 2021 | 17:10 WIB

Sariagri - Hujan deras dan angin kencang yang akhir-akhir ini terjadi di sejumlah wilayah di Kabupaten Aceh Besar, mengakibatkan tanaman padi milik petani rusak. Akibatnya sejmlah petani terancam gagal panen, karena tanamannya rusak sebelum masa panen tiba.

Kondisi tersebut terjadi di beberapa desa di Kecamatan Lhoknga, Aceh Besar. Sawah yang berada di pinggir jalan Banda Aceh-Meulaboh terendam banjir hingga menenggelamkan padi yang hendak panen.

Seorang petani, Hamdani, warga Desa Meunasah Manyang mengaku, akibat hujan lebat disertai angin kencang melanda Aceh Besar selama tiga hari mengakibatkan sekitar 30 hektare lebih sawah warga terendam air. Padahal tanaman padi mereka hendak panen pada akhir Agustus 2021 nanti.

"Sekitar 30 hektare ada terendam banjir, sudah tiga hari banjir," kata Hamdani, Kamis (12/8/2021).

Menurut mantan Geuchik (Kepala Desa) ini, bila sudah terjadi seperti ini, air yang terendam banjir baru surut sekitar 12 hari mendatang. Sehingga ia memastikan sawah yang terendam banjir tidak bisa dipanenkan lagi, karena akan membusuk seluruhnya.

Padahal sebelum terencam air, sebutnya, padi yang hendak panen itu cukup bagus. "Tapi gak bisa pakai lagi ini, karena sudah busuk. Kalau padi hamil boleh, kalau ini gak bisa pakai lagi, hitam semua. 30 hektare sudah gagal (panen)," ungkapnya.

Hamdani berharap ada perhatian dari pemerintah atas ancaman gagal panen padi akibat seluruh sawah terendam air akibat hujan. "Kalau ada pemerintah meringankan petani bisa bantu kami lah," jelasnya.

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Aceh telah mengeluarkan peringatan dini prakiraan cuaca dengan potensi hujan sedang hingga lebat, atau masuk katagori 3 di sejumlah kabupaten/kota di Aceh.

Kepala Seksi Data dan Informasi BMKG Kelas I Sultan Iskandar Muda Aceh Besar Zakaria Ahmad mengingatkan, pada katagori 3 ini, masyarakat diminta agar selalu siaga bila terjadi bencana hidrometeorologi.

Terutama diminta untuk selalu wasapada terhadap potensi seperti sulit mengendarai kendaraan di jalanan, sebagian kelompok masyarakat terisolir, terjadi kerusakan pada rumah dan bangunan lainnya, kehilangan mata pencaharian dan hewan ternak dan lainnya.

Baca Juga: Hujan Deras Disertai Angin Kencang, Petani Aceh Besar Terancam Gagal Panen
Gagal Tanam Akibat Banjir, Petani Cirebon Merugi

Selain itu juga bisa berdampak terjadi genangan air di daerah pesisir atau dataran rendah dalam skala menengah. Aliran banjir berbahaya dan mengganggu aktivitas masyarakat dalam skala menengah. Begitu juga bahaya angin kencang, sambaran petir masih sangat berpotensi pada cuaca seperti ini.

Zakaria meminta kepada masyarakat untuk tidak panik, namun tetap waspada. Ia meminta kepada masyarakat untuk berhati-hati jika beraktivitas di luar rumah. "Tidak beraktivitas di luar rumah jika tidak mendesak," pintanya.