Dampak Positif dan Negatif Pemberlakuan PPKM Darurat pada Sektor Pertanian

Ilustrasi - Buah-buahan hasil pertanian. (Pixabay)

Editor: Arif Sodhiq - Rabu, 30 Juni 2021 | 17:10 WIB

SariAgri - Pemerintah berencana menerapkan Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat menyusul melonjaknya angka infeksi COVID-19 di berbagai wilayah di Indonesia. PPKM Darurat dinilai akan berdampak pada sektor pertanian.

Direktur Center of Economic and Law Studies (CELIOS), Bhima Yudhistira mengatakan pemberlakuan PPKM Darurat akan berdampak negatif dan positif bagi sektor pertanian.

PPKM Darurat, lanjut dia, di satu sisi akan memberikan dampak negatif pada komoditas pertanian yang orientasinya untuk pasar di wilayah zona merah karena pembatasan mobilitas yang sangat ketat.

“Akan ada penurunan permintaan. Itu salah satu konsekuensi dari adanya pembatasan sosial yang lebih ketat karena suplai ke restoran, hotel, kafe dan pusat-pusat perbelanjaan itu mengalami tekanan,” ujarnya kepada Sariagri.id, Rabu (30/6/2021).

Di sisi lain, sektor pertanian bisa menjadi peluang ketika sektor formal dan manufaktur sangat tertekan akibat pemberlakuan PPKM Darurat hingga menyebabkan penurunan produksi dan pengurangan tenaga kerja.

“Dalam satu tahun terakhir, penyerapan tenaga kerja di sektor pertanian meningkat, fenomena ini sebenarnya peluang. Artinya sektor pertanian bisa jadi sektor yang menampung sementara pengangguran di sektor formal hingga sektor formal pulih kembali,” katanya.

Dikatakan Bhima, komoditas pertanian yang berorientasi pada pasar ekspor tidak akan terganggu dengan PPKM Darurat. Hal ini karena beberapa komoditas ekspor saat ini memiliki harga relatif tinggi di pasar internasional.

Bhima mencontohkan harga Crude Palm Oil (CPO) meningkat 2 persen sejak awal tahun. Selain itu harga jual tebu naik 11,5 persen dan kapas naik 10,7 persen.

Data Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan nilai ekspor produk pertanian naik 13,4 persen pada periode Januari-Mei 2021 dibanding periode sama tahun sebelumnya.

Baca Juga: Dampak Positif dan Negatif Pemberlakuan PPKM Darurat pada Sektor Pertanian
Pastikan Ada PPKM Darurat, Presiden Jokowi: Hanya Jawa dan Bali

Beberapa komoditas pertanian, lanjut dia, menunjukkan tren pertumbuhan ekspor tinggi. Selain karena harga internasional meningkat, permintaan dari beberapa negara mitra dagang Indonesia seperti Amerika, Eropa dan Cina juga terus tumbuh.

“Jadi ada blessing in disguise dari adanya pengetatan mobilitas di Indonesia tapi di luar negeri permintaan beberapa komoditas pertanian justru bagus. Ini salah satu dampak PPKM Darurat di sektor pertanian. Kalau yang orientasinya ekspor, saya rasa tidak akan terganggu dengan adanya PPKM Darurat dan masih akan terus positif sepanjang tahun,” pungkasnya.