Petani Milenial Jabar Dapat Bimtek di 3 Lokasi Ini

Gubernur Provinsi Jawa Barat Ridwan Kamil menggunakan aplikasi pada gawai untuk bertani di lahan pertanian desa Suntenjaya, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat, Jumat (26/3/2021). Pemerintah Provinsi Jawa Barat meluncurkan program Petani Milenial yang mengusung konsep pertanian modern dengan teknologi yang dikelola oleh generasi muda sebagai upaya mengurangi angka pengangguran dan menahan laju urbanisasi dengan berbisnis di desa. (Foto: ANTARA FOTO/Novrian Arbi)

Editor: Tatang Adhiwidharta - Kamis, 10 Juni 2021 | 15:30 WIB

SariAgri -  Sejumlah lokasi telah disiapkan untuk menjadi lokasi bimbingan teknis bagi para peserta Program Petani Milenial. Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura (Dinas TPH) Jawa Barat misalnya sudah menyelesaikan bimtek pembekalan teknis dan dinamika kelompok di tiga lokasi.

Bimtek pertama digelar di Cimenyan Kabupaten Bandung diikuti 50 calon petani milenial komoditas ubi jalar. Kemudian, bimtek kedua dilakukan di Satpel BBH Margahayu Lembang Kabupaten Bandung Barat diikuti oleh 198 calon petani milenial komoditas tanaman hias. Bimtek terakhir diselenggarakan di BBH Pasir Banteng Jatinangor Kabupaten Sumedang dan diikuti oleh 179 calon petani milenial komoditas tanaman hias.

Kepala Dinas TPH Jabar Dadan Hidayat mengatakan, pihaknya sudah menjalin kerja sama dengan offtaker kedua komoditas tersebut, yakni PT Minaqu Indonesia untuk tanaman hias, dan CV SSMB untuk ubi jalar.

"Hasil bimtek akan ditindak lanjuti dengan kegiatan pelaksanaan. Jadi bimtek ini, kita (berupaya) memberi ilmunya karena pertanian perlu ilmu. Program ini akan berhasil kalau kita sama-sama memiliki satu keinginan. Satu keinginan bagaimana pertanian ini menjanjikan masa depan," katanya dalam siaran pers Humas Pemprov Jabar.

Salah satu calon petani milenial komoditas tanaman hias, Sri Ratna Sari, mengatakan, dengan pelaksanaan bimtek, dirinya semakin siap untuk terjun ke lapangan dan menghasilkan tanaman hias berkualitas.

"Dari bimtek ini saya mendapatkan apa yang belum saya dapatkan. Kemudian, materi yang diberi ada keselarasan yang betul-betul membuat dan memfasilitasi saya agar bisa maju dan berkembang," kata Sri.

Calon petani milenial komoditas ubi jalar Rico Sujarwanto mengatakan, banyak pengetahuan teknis yang ia dapatkan selama mengikuti bimtek. Salah satunya cara menanam dan merawat ubi jalar. Setelah mengikuti bimtek, ia optimistis dapat membudidayakan ubi jalar.

"Tujuan saya mengikuti ini tidak hanya menanam, tapi juga membangun industri dan akan kami olah sendiri. Tujuannya seperti Pak Gubernur (Ridwan Kamil) bilang untuk ketahanan pangan nasional," kata Rico.

Selain DKPP Jabar dan Dinas TPH Jabar, Dinas Perkebunan (Disbun) Jabar juga sudah melakukan kunjungan kerja ke unit produksi pengolahan sabut kelapa milik Koperasi Produsen Mitra Kelapa di Kecamatan Parigi, Kabupaten Pangandaran.

Kunjungan kerja tersebut bertujuan untuk melakukan penjajakan pelatihan pengolahan limbah kelapa bagi para calon petani milenial. Apalagi, banyak calon petani milenial bidang perkebunan yang berminat merintis usaha pengolahan limbah kelapa.

Sedangkan, Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Jabar telah memberikan Pembekalan Pembudidaya Ikan Milenial (Budidaya Udang Vaname) kepada 60 calon petani milenial di sektor perikanan secara daring.

Baca Juga: Petani Milenial Jabar Dapat Bimtek di 3 Lokasi Ini
Akademisi: Aceh Harus Siapkan Regenerasi Petani yang Menyasar Milenial

Sementara Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan (DKPP) Jabar sudah mengirim delapan calon petani milenial ternak puyuh untuk magang di Slamet Quail Farm (SQF) di Kabupaten Sukabumi selama tujuh hari. Kepala DKPP Jabar Jafar Ismail melaporkan, calon petani milenial di sektor peternakan yang berhasil lolos seleksi ada 66 orang. Rinciannya, 33 orang komoditas burung puyuh dan 33 orang komoditas ayam pedaging. Pemagangan petani milenial ternak puyuh maupun ayam pedaging dilakukan secara bertahap.

"Setelah magang para calon petani milenial mulai melakukan usaha peternakan mandiri yang didukung permodalan melalui kredit perbankan. Program Petani Milenial di bidang peternakan bukan hanya dibudidayanya atau mengembangkan ternak, tetapi juga pakan, pembuatan pupuk dan biogas dari kotoran ternak juga pengolahan hasil peternakan," imbuhnya.