Kompos dari Jerami Padi Kaya Akan Kalium

Tumpukan jerami (Pxhere)

Editor: Tatang Adhiwidharta - Selasa, 11 Mei 2021 | 17:20 WIB

SariAgri -  Kompos merupakan produk yang relatif stabil setelah bahan organik. Seperti sisa tanaman dan kotoran hewan membusuk, pengomposan mengubah sisa tanaman menjadi pupuk organik yang lebih baik.

Pupuk organik termasuk kompos padi, seringkali ia memiliki nutrisi utama yang rendah seperti nitrogen (N) dan fosfor (P). Namun sangat bermanfaat karena mengandung mikronutrien, enzim, dan mikroorganisme yang sering tidak ditemukan dalam pupuk anorganik, jerami padi kaya akan kalium (K).

Tabel Pengomposan. (Ist)
Tabel Pengomposan. (Ist)

Cara membuat kompos dari sisa beras

Setelah panen atau penggilingan padi, limbah berupa jerami atau sekam padi biasanya ditempatkan di tumpukan. Ini beberapa tip untuk hasil pengomposan yang baik, dikutip dari knowledgebank.irri.org:

1. Kunci membuat kompos yang baik adalah suplai N (nitrogen) yang cukup, kadar air, dan mikroorganisme yang melimpah.

2. Pengomposan paling baik dilakukan saat lokasi (pembuatan kompos) diratakan, dikeringkan dengan baik, di bawah naungan, dan saat bahan kompos dipotong kecil-kecil (3-5 cm).

3. Jika memungkinkan, tumpukan kompos harus dibuat berlapis-lapis yang terdiri dari bahan tanaman serealia (kadar C tinggi dan N rendah) dikombinasikan dengan legum atau limbah kotoran ternak (kadar N lebih tinggi). Campurkan dengan perbandingan 2: 1 (sereal: kacang-kacangan / pupuk kandang).

4. Tumpukan kompos harus dijaga tetap lembab tapi tidak terlalu basah (tidak ada air yang mengalir dari tumpukan kompos) dan tidak terlalu kering.

Baca Juga: Kompos dari Jerami Padi Kaya Akan Kalium
Begini Cara Membuat Pupuk Organik Cair untuk Pertumbuhan Tanaman Anggrek



5. Untuk membantu penguraian, taburi tumpukan kompos dengan bahan yang membusuk (mis. Bubur kotoran sapi, urine sapi), larutan encer pupuk N (seperti urea) dan / atau dengan larutan mikroorganisme (mis. Trichoderma harzianum yang biasa disebut “tricho ”). Aditif semacam itu dibutuhkan karena mengandung nitrogen dan/atau mikroorganisme yang membantu penguraian.


6. Banyak petani membuat tumpukan kompos dan kemudian membiarkannya begitu saja, tetapi yang terbaik adalah mencampur dan membalik tumpukan tersebut setiap dua minggu.

7. Jika kondisi kelembaban dan suhu baik, kompos akan siap dalam 4-8 minggu.

Keuntungan kompos

Kompos mengandung berbagai mikronutrien dan mikroorganisme yang bermanfaat bagi pertumbuhan tanaman dan kesehatan tanah, dan yang biasanya tidak terkandung dalam pupuk anorganik.

Kompos tetap mengandung nutrisi yang baik meskipun dihasilkan dari limbah beras berkualitas buruk. Nutrisi dalam kompos dilepaskan secara perlahan dan kecil kemungkinannya hilang jika terkena air.

Keuntungan lainnya, suhu tinggi yang dihasilkan dalam pengomposan (di atas 55 derajad Celcius) menjaga tingkat patogen tetap rendah dan mengurangi viabilitas benih gulma yang terkandung dalam bahan kompos. Selain itu, kompos yang sudah jadi mudah ditangani (cukup stabil dan tidak berbau).