Berita pertanian - Selain upaya penyediaan bibit unggul, pemenuhan alsintan yang tepat guna juga penting.
SariAgri - Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa menyebut bahwa Kabupaten Ponorogo mengalami peningkatan produktivitas gabah dan beras tertinggi di Jawa Timur. Peningkatan produktivitas itu mencapai 17 persen pada Maret 2021.
Khofifah berharap capaian tersebut diharapkan terus meningkat mengingat Ponorogo memiliki lahan produktif yang cukup luas.
“Kenaikan produktivitas gabah dan beras rilis data BPS per maret 2021 di Ponorogo mengalami pertumbuhan 17 persen tertinggi di Jawa Timur, sementara di daerah lain mengalami kontraksi penurunan 5 persen,” kata Khofifah.
Khofifah mengatakan, peningkatan kuantitas produksi ini harus disertai dengan kualitas beras. Salah satu caranya adalah dengan mendatangkan alat mesin pertanian atau alsintan.
"Petani membutuhkan dryer (pengering) supaya kandungan airnya rendah. Mereka juga butuh alat mekanisasi panen, karena itu bisa menurunkan losses di bawah 1 persen sedangkan kalau manual losses-nya bisa 10 persen," kata dia.
Khofifah mengatakan peningkatan kualitas beras ini perlu karena saat ini standar serapan gabah oleh Bulog sangat ketat.
"Kadar airnya harus 14 persen kalau tidak pakai dryer itu tidak bisa. Broken maksimal 20 persen itu kalau tidak pakai selep besar juga tidak bisa," lanjutnya.
Untuk itu, dia mengajak pemkab dan gabungan kelompok tani (gapoktan) gotong royong mendatangkan alsintan.
"Berapa yang bisa di-support oleh pemprov, berapa pemkab, dan berapa gapoktan," jelasnya.
Khofifah juga telah memerintahkan semua Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Pemprov Jatim untuk membantu menyerap beras produksi petani.
Termasuk Bank Jatim yang juga diminta untuk menyerap beras dari Corporate Social Responsibility (CSR).
Selain proses serapan gabah, Khofifah juga menyoroti pemenuhan bibit varietas unggul dan penyediaan alsintan. Menurut dia, bibit unggul dan alsintan menjadi kunci dalam upaya peningkatan produktivitas gabah dan beras.
“Selain upaya penyediaan bibit unggul, pemenuhan alsintan yang tepat guna juga penting dilakukan, supaya mendapat kualitas seperti yang dibutuhkan,” ucap dia.
Dengan bibit varietas baru ini Khofifah berharap bisa meningkatkan produktivitas beras di Jawa Timur. Hal tersebut karena padi varietas unggul ini mampu menghasilkan minimal 12 ton dalam satu hektare lahan.