Popmasepi: Impor Beras Tahun 2021 Tidak Perlu Dilakukan

Ilustrasi beras (Pixabay)

Editor: Arif Sodhiq - Selasa, 16 Maret 2021 | 21:15 WIB

SariAgri - Sektor pertanian mengalami perkembangan signifikan menuju pertanian yang semakin maju, mandiri dan modern. Perkembangan ini menunjukkan Indonesia mampu mewujudkan kedaulatan pangan secara mandiri sehingga ke depan tidak perlu lagi melakukan impor.

"Upaya pemerintah dalam rangka pemenuhan kebutuhan pangan nasional terus dilakukan, terutama komoditas beras yang notobenenya sebagai pangan pokok. Karena itu pemerintah memiliki data yang meyakinkan, bahwa stok beras nasional masih bisa terpenuhi," ujar Kepala Bidang Kajian Strategis dan Advokasi Perhimpunan Organisasi Mahasiswa Sosial Ekonomi Pertanian Indonesia (DPP Popmasepi), Sahabudin Letsoin, Selasa (16/2/2021)

Selain itu, menurut Sahabudin, pemerintah terus menciptakan inovasi dan konsep modern produksi pertanian seperti pada program food estate yang kini sudah memasuki masa panen raya di Provinsi Kalimantan Tengah.

"Food estate merupakan salah satu program unggulan untuk meningkatkan produksi beras di dalam negeri. Artinya tujuan pemerintah menjaga pasokan beras di masa krisis melalui program ini sudah mulai terlihat. Kita patut bersyukur karena pemerintah juga membangun food estate di wilayah lain," katanya.

Mengacu data yang ada, impor beras 1 juta ton sangat tidak masuk akal dan bukan merupakan solusi untuk memenuhi pangan dalam negeri. Impor beras dinilai hanya kebijakan yang nantinya akan menyakiti hati para petani.

"Artinya impor beras tahun 2021 ini tidak perlu dilakukan karena sangat kontradiktif dengan data beras yang sangat meyakinkan dari pemerintah sendiri. Di lain sisi petani sedang menyambut masa panen raya, jika impor beras tetap dilakukan, maka akan berpengaruh terhadap equilibrium permintaan dan penawaran beras, dalam hal ini petani akan dirugikan karena harga beras mengami penurunan," katanya.

Baca Juga: Popmasepi: Impor Beras Tahun 2021 Tidak Perlu Dilakukan
Ketersediaan Komoditas Pangan Penting untuk Jaga Kestabilan Harga

Apalagi, menurut Sahabudin, produksi beras dalam negeri pada tahun 2019 31,31 juta, kemudian meningkat menjadi 31,33 juta ton di tahun 2020. Bahkan, BPS memperkirakan produksi padi pada periode Januari-April 2021 mencapai 25,37 juta ton GKG atau mengalami peningkatan 5,37 juta ton (26,88%) dibanding tingkat produksi padi tahun 2020 di periode yang sama yaitu 19,99 juta ton GKG.

"Angka proyeksi ini terbilang sangat signifikan, sehingga produksi beras sebesar 31,33 juta ton pada tahun 2020, secara optimis tentu akan mengalami kenaikan juga di tahun 2021," pungkasnya.