Gubernur Jateng Minta Pemerintah Pusat Pertimbangkan Impor Beras

Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo memamerkan uang pecahan Rp75.000 (Foto: Pemprov Jateng)

Editor: M Kautsar - Selasa, 9 Maret 2021 | 13:20 WIB

SariAgri - Memasuki masa panen raya padi, Gubernur Jawa Tengah (Jateng) Ganjar Pranowo meminta pemerintah pusat untuk mempertimbangkan rencana import beras satu juta ton.

"Di Jawa Tengah para petani sudah mulai panen padi. Sebaiknya pemerintah pusat memperhitungkan rencana impor beras dalam waktu dekat ini," ujar Ganjar, Senin (8/3).

Ganjar menambahkan, pada musim panen ini produksi beras di Indonesia dipastikan surplus. Dari perhitungan Dinas Pertanian dan Perkebunan (Distanbun) Jateng saja akan ada surplus 1 juta ton.

Dia meminta pemerintah pusat memperhitungkan betul urgensi impor beras sebanyak 1 juta ton itu. Menurutnya, hal ini sangat penting agar tidak mengguncang situasi pada saat memasuki musim panen ini.

"Kalau alasan darurat bencana, boleh-boleh saja. Ataupun impor beras khusus dan karena kebutuhan daerah tertentu, silahkan. Tapi harus dijelaskan secara detail," tegasnya.

Seperti  diketahui, pemerintah pusat akan melakukan impor beras sebanyak 1 juta ton pada awal tahun ini. Impor terpaksa dilakukan untuk menjaga stok beras nasional.

Menko Bidang Perekonomian, Airlangga Hartanto menyebutkan bahwa impor beras sebesar 1 juta ton, yang dibagi 500.000 ton untuk cadangan beras pemerintah (CBP) dan sisanya sesuai kebutuhan Bulog. 

Dia mengatakan, stok beras perlu dijaga karena pemerintah perlu melakukan pengadaan beras besar-besaran untuk pasokan beras bansos selama masa PPKM. Selain itu, adanya bencana di beberapa tempat menurutnya mengancam ketersediaan pasokan beras nasional.