Berita Pertanian - Terdampak banjir 1 bulan lebih, tanaman padi unggul pada sejumlah desa di Kabupaten Barito Kuala, mengalami puso atau gagal panen.
SariAgri - Terdampak banjir mencapai 1 bulan lebih, tanaman padi unggul pada sejumlah desa di wilayah Kecamatan Mandastana Kabupaten Barito Kuala, mengalami puso atau gagal panen.
Berdasarkan data dari Badan Penyuluh Pertanian Kecamatan Mandastana, ada terdapat 1.425,98 hektar tanaman padi unggul yang tersebar pada 7 desa di wilayah Kecamatan Mandastana yang terendam air dan mengalami puso. Adapun wilayah yang mengalami puso atau gagal panen diantaranya, Desa Karang Bunga, Desa Karang Indah, Desa Puntik Dalam, Desa Puntik Tengah, Desa Tebing Rimbah, Desa Pantai Hambawang dan wilayah Desa Antasan Segera. Wilayah yang terdampak paling luas di Desa Karang Indah dengan luas lahan gagal puso mencapai 620,83 hektare.
Akibat terendam banjir yang merendam lahan pertanian hingga mencapai 1 bulan lebih, dengan ketinggian air hingga mencapai 1 meter lebih membuat tanaman padi sebagian membusuk dan sebagian tanaman padi yang masih hidup juga mengalami puso atau gagal panen.
Kerugian akibat tanaman padi yang mengalami puso, salah satunya dialami petani di Desa Karang Indah, Pardi Tarto. Pardi mengungkapkan rata-rata semua tanaman padi unggul milik petani di wilayah Kecamatan Mandastana terendam banjir, dan membuat para petani merugi.
"Untuk jadwal panen sebenarnya diperkirakan pada pertengahan bulan Mei mendatang, namun gagal dikarenakan tanaman padi terendam akibat banjir," katanya
“Sementara untuk menanam padi lokal juga tidak bisa dilakukan, karena anak padi lokal juga mati setelah terendam banjir,” tambahnya.
Agar para petani bisa bercocok tanam padi lagi, diharapkan adanya bantuan pada pihak Pemerintah Kabupaten Barito Kuala bisa membantu bibit benih padi unggul lagi.