Berita Pertanian - Badan Pusat Statistik (BPS) DKI Jakarta menyebutkan puncak produksi padi di Jakarta sepanjang tahun 2020 terjadi pada Agustus.
SariAgri - Badan Pusat Statistik (BPS) DKI Jakarta menyebutkan puncak produksi padi di Jakarta sepanjang tahun 2020 terjadi pada Agustus. Kepala BPS DKI Jakarta Buyung Airlangga menjelaskan produksi padi Jakarta pada 2020 menembus 4.543,93 ton gabah kering giling (GKG).
Angka ini meningkat sekitar 1.184,62 ton (35,26 persen) dibandingkan 2019 yang sebesar 3.359,31 ton GKG seiring dengan peningkatan luas panen.
"Sebagaimana peningkatan luas panen, produksi padi di DKI Jakarta sepanjang Januari hingga Desember 2020 mengalami peningkatan hingga 35,26 persen, meskipun puncak luas panen pada 2020 terjadi pada Januari, namun puncak produksi padi tertinggi terjadi pada Agustus, yaitu sebesar 778,38 ton," ujar Buyung melalui keterangan tertulis, Selasa (2/3/2021).
Dia mengatakan banjir pada Januari 2020 membuat kuantitas padi Jakarta yang dipanen tidak optimal. Sementara pada subround III, panen tertinggi terjadi Desember dengan nilai produksi 621,28 ton GKG.
Baca Juga: Teknologi Pertanian Pintar Dikembangkan untuk Tekan Biaya Produksi
10 Provinsi Penghasil Beras Terbesar di Indonesia - Berita Pangan
BPS DKI Jakarta mencatat Jakarta Utara merupakan kota dengan total produksi padi tertinggi, yaitu 3.864,7 ton GKG diikuti Jakarta Barat 511,87 ton, dan Jakarta Timur 167,3 ton.
Pada tahun 2021, BPS mencatat potensi produksi padi pada subround I tahun 2021 diperkirakan 722,82 ton GKG, atau penurunan sekitar 869 ton (54,58 persen) dibandingkan subround yang sama pada 2020 sebesar 1.591,39 ton GKG.
Sebagai kota dengan luas sawah terbesar di DKI Jakarta, Kota Jakarta Utara memiliki potensi produksi padi tertinggi pada subround I tahun 2021, yaitu 656,18 ton disusul Jakarta Timur 58 ton dan Jakarta Barat 8,20 ton.