A PHP Error was encountered

Severity: Warning

Message: fopen(/opt/alt/php80/var/lib/php/session/ci_sessionsvat28l8cbnrfk1u7h27f8ubhd720l18): Failed to open stream: Permission denied

Filename: drivers/Session_files_driver.php

Line Number: 176

Backtrace:

File: /home/u1347553/public_html/application/controllers/Article.php
Line: 13
Function: __construct

File: /home/u1347553/public_html/index.php
Line: 316
Function: require_once

A PHP Error was encountered

Severity: Warning

Message: session_start(): Failed to read session data: user (path: /opt/alt/php80/var/lib/php/session)

Filename: Session/Session.php

Line Number: 143

Backtrace:

File: /home/u1347553/public_html/application/controllers/Article.php
Line: 13
Function: __construct

File: /home/u1347553/public_html/index.php
Line: 316
Function: require_once

Kementan Optimalkan Penanganan Pascapanen dan Pemasaran Hasil Pertanian - Pertanian sariagri.id

Kementan Optimalkan Penanganan Pascapanen dan Pemasaran Hasil Pertanian

Panen padi Inpago di Purbalingga Jawa Tengah (Foto: Sariagri/Aji Dewanto)

Editor: Arif Sodhiq - Rabu, 24 Februari 2021 | 22:00 WIB

SariAgri - Pengembangan sistem pangan terutama penanganan pascapanen dan pemasaran hasil pertanian sangat krusial dalam menjamin dan mewujudkan ketahanan pangan nasional. Apalagi di masa pandemi COVID-19 seperti sekarang.

Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo mengatakan kinerja positif pertanian selama pandemi tidak hanya terukir lewat peningkatan nilai dan volume ekspor tetapi juga kontribusinya pada pertumbuhan ekonomi nasional. Dia meminta berbagai bentuk kinerja tersebut dapat dimaksimalkan melalui upaya bersama membenahi pertanian dari hulu ke hilir.

“Pertanian itu sangat strategis, permasalahan di dalamnya juga sangat kompleks dan sangat mendalam, permasalahan terjadi tidak hanya sebatas diproduksi, tetapi juga terjadi pada tahapan pascapanen, disinilah kami butuh input dari semuanya, dari para ahli,” ujar Syahrul saat menghadiri Pertemuan Perdana Pokja Ahli Ketahanan Pangan di Serpong, Tangerang.

Syahrul mengungkapkan Kementan selama ini tidak hanya menekankan pada upaya peningkatan produksi pangan, melainkan juga nilai tambah, daya saing, hilirisasi, pemasaran dan ekspor produk pertanian yang diharapkan dapat memberikan efek pengganda (multiplier effect) untuk sektor pembangunan lainnya.

“Saya berharap Pokja Ahli Ketahanan Pangan ini dapat menjadi mata, telinga sekaligus mulut dari upaya-upaya bersama dalam mewujudkan ketahanan pangan kita, saya harap upaya ini dapat membantu menyempurnakan pertanian kita dari proses budidaya hingga proses pascapanen, termasuk dalam program food estate,” kata Syahrul.

Kepala Badan Ketahanan Pangan (BKP) Kementan Agung Hendriadi mengatakan pembentukan Pokja Ahli Ketahanan Pangan sekaligus sebagai tindak lanjut arahan Mentan untuk meningkatkan peran dan fungsi BKP dalam penanganan pascapanen dan pemasaran hasil pertanian.

“Pokja ini anggotanya terdiri dari kawan-kawan di perguruan tinggi seluruh Indonesia dan sebagian besar dari mereka adalah dekan fakultas pertanian, ada juga peneliti, pengamat dan ahli pertanian yang mewakili seluruh Provinsi di Indonesia” jelas Agung.

Pertemuan Pokja perdana ini akan difokuskan pada persoalan pascapanen, pemasaran, distribusi pangan; jaminan keamanan hingga mutu pangan segar.

“Optimalisasi penanganan pascapanen dan pemasaran hasil pertanian memiliki potensi untuk dapat mengurangi Food Loss dan Food Waste, menekan disparitas harga antar wilayah, membuka kesempatan berusaha serta meningkatkan nilai tambah produk pertanian, kami rasa ini sangat penting, karena isu yang akhir ini berkembang adalah terkait food sustainability,” kata Agung.

Baca Juga: Kementan Optimalkan Penanganan Pascapanen dan Pemasaran Hasil Pertanian
Patut Dicontoh, Begini Konsep Pertanian Berkelanjutan Ala Petani AS

Pokja Ahli Ketahanan Pangan diketuai Kepala BKP Kementan dibantu sekretaris dalam hal Sekretaris BKP. Sementara anggotanya berjumlah 28 anggota dari latar belakang belakang beragam, mulai dari perguruan tinggi, praktisi, organisasi profesi, pemerintah dan juga unsur organisasi kemasyarakatan.

Berikut nama-nama anggota Pokja Ahli Ketahanan Pangan:

I.Prof. Dr. Bustanul Arifin,Universitas Lampung;
2.Prof. dr. H. Fasli Jalal, Sp.GK.,PhD., Universitas Negeri Jakarta;
3.Prof. Dr. dr. Nurpudji A. Taslim,MPH,Sp.GK.,UniversitasHassanudin;
4.Dr. Ir. Drajat Martianto, M.Sc.,Institut Pertanian Bogor;
5.Dr. Jamhari, S.P. Universitas Gadjah Mada;
6.Prof. dr. Endang Laksminingsm Achadi,MPH..Dr.PH.,Universitas Indonesia;
7.Prof. Ir. Achmad Subagio, M.Agr.PhD., Universitas Negeri Jember;
8.Prof. Dr. Ir. Posman Sibuea, MSc., Universitas Katolik SantoThomas;
9.Prof. Dr. Bernatal Saragih, S.P.M.Si., Universitas Mulawarman;
10.Dr. Ir. Sam Herodian. M.S Institut Pertanian Bogor;
11.Dr. Ir. Damianus Adar, M.Ec, Universitas Nusa Cendana;
12.Dr. Endah Sulistyawati, B.Sc.,Ph.D., Sekolah Ilmu Teknologi Hayati, Insutut Teknologi Bandung;
13. Dr. Eng Muhammad Makky S.TP., M.Si, Universitas Andaias;
14. Prof (Riset). Dr. Ir. Muhammad Noor, M.S.. Balai PertanianIahan Rawa, Kementerin Pertanian;
15. Prof. Dr. Ir. Johan Riry, MP, Universitas Pattimura;
16.Dr, Ir. Agus Irianto Sumule, Universitas Papua;
17.Laurentius H. Maturbongs, SP.,M.Sc., STIPER Santo Thomas Aquino;
18.Ir. Adhi Siswaja Lukman,Gabungan Pengusaha Makanandan Minuman Indonesia;
19.Ir. Winarno Tohir, Kontak Tani Nelayan Andalan;
20.Muhammad Nuruddin, Ketua Komite Nasional Pertanian Keluarga;
21.Ir. Sutarto Alimoeso, M.M.,Persatuan Penggilingan Padi danPengusaha BerasIndonesia Pusat;
22.Ir. Entang Sastraatmadja, M.S., Petani Center;
23.Dr. Ir. Lukmanul Hakim, M.Si.,Staf Khusus Wakil Presiden;
24.Franciscus Welirang, Ketua Komite Tetap Ketahanan Pangan Kamar Dagang dan Industri Indonesia;
25.Desianto B. Utomo, Ketua Umum Gabungan Perusahaan MakananTernak;
26. Prof. Dr. Ir. Imam Mujahidin Fahmid, M.Tdev., staf khususMenteri Pertanian;
27. Prof. Dr. Ir. Purwiyatno Hariadi,Vice Chairperson Codex; dan
28. Dr. Ir. Riwantoro, MM., Analis Ketahanan Pangen Ahli Utama; Badan Ketahanan Pangan, Kementerian Pertanian.