Unik, Kelompok Tani di Depok Tanam Padi dengan Sistem Higroganik

Kelompok Tani Angsana Menanam Padi Sistem Higroganik, Sawangan, Depok, Jawa Barat, Rabu (17/2/2021). (SariAgri/Arif Ferdianto)

Editor: Arif Sodhiq - Kamis, 18 Februari 2021 | 13:01 WIB

SariAgri - Menanam padi umumnya dilakukan di lahan persawahan. Namun kini ada inovasi dalam kegiatan penanaman padi yaitu menggunakan sistem higroganik seperti yang diparktikan Kelompok Tani Angsana, Kelurahan Pengasinan, Sawangan, Depok, Jawa Barat.

Surya, salah satu anggota kelompok tani tersebut menjelaskan saat membangun kelompok tani mereka membutuhkan semacam ikon. Jika melakukan penanaman dengan metode hidroponik sudah banyak diterapkan kelompok tani lain Setelah melakukan riset bersama anggota lainnya ditemukan penanaman padi dengan sistem higroganik.

“Sistem penanaman ada tiga, pertama hidroponik, aquaponik dan higroganik. Kalau hidroponik itu air sama tanaman tanpa ada ikan. Kalau aquaponik dia pakai ikan dan ada tanaman jadi sumber pupuknya dari air ikannya itu. Nah kalau higroganik itu ada air, ada ikan, tanaman dan pupuk organik,” ujarnya saat ditemui SariAgri.id, di Depok, Jawa Barat, Rabu (17/2/2021).

Surya menjelaskan sistem penanaman hidroponik biasanya untuk menanam sayuran seperti pakcoy, sawi dan sebagainya. Sementara sistem aquaponik sering digunakan untuk menanam cabai, kangkung dan tomat. Sedangkan sistem higrogranik digunakan untuk padi.

“Kita pakai padi hitam dan padi ciherang yang kita dapat dari penyuluh pertanian, terus kita diajari cara semai, memilih benih. Kita mulai tanam berbarengan dengan Hari Pangan Sedunia yang langsung dihadiri Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian dan Perikanan (DKPPP) Depok,” jelasnya.

Dikatakan Surya, sistem higroganik dibuat panjang dan lebar 8x2 meter dengan total 186 lubang tanam, dimana berisikan 6 buah paralon dengan setiap paralon berisi 21 lubang tanam yang diletakkan di atas rangka baja.

“Ini kita masih mencoba-coba trial and error karena kan sistem ini masih baru belum familiar juga di Indonesia baru beberapa daerah saja dan mungkin kita yang pertama di Jawa Barat disini,” terangnya.

Baca Juga: Unik, Kelompok Tani di Depok Tanam Padi dengan Sistem Higroganik
Program Budi daya Minapadi di Purbalingga Menurun

Surya menyebutkan untuk kolam ikannya diisi ikan nila kurang lebih 2000 ekor. Sejauh ini, lanjut dia, kendala yang ditemukan dalam penerapan metode higroganik adalah biaya pembuatan rangka yang mencapai Rp8 juta dengan bahan-bahan terbaik dan serangan hama walang sangit.

“Kalau ini (higroganik) hamanya cuma walang sangit, sama burung kalau di sawah konvensional mulai dari tikus, wereng, penggerek batang, walang sangit dan burung. Untuk mengantisipasi meminimalkan itu maka kita kasih kelambu, kalau ada hama seperti itu kita pakainya fungisida agar aman untuk ikan juga,” tandasnya.