Berita Pertanian - Metode teknik olah tanah menjadi faktor penentu keberhasilan usaha tani di awal.
SariAgri - Teknik olah tanah sering kali diabaikan oleh para petani. Padahal, teknik ini dapat menjadi faktor penentu dalam keberhasilan usaha tani di awal.
Perlu diketahui, setiap pengolahan lahan akan menyebabkan perubahan sifat-sifat tanah. Tingkat perubahan tanah yang terjadi sangat ditentukan dari teknik pengolahannya.
Berikut 3 Metode Teknik Olah Tanah yang Biasa Dilakukan Petani di Indonesia:
1. Metode Teknik Tanpa Olah Tanah (Zero Tillage)
Metode ini tidak menggunakan alat pertanian untuk menggemburkan atau membalikan tanah. Tanah cukup diberi unsur kimiawi seperti herbisida sebagai penanganan gulma.
Namun, cara ini tidak bisa diterapkan pada semua jenis lahan. Lahan yang memiliki tingkat kegemburan tertentu baru bisa dilakukan dengan teknik tanpa olah tanah. Adapun keuntungan dari metode ini adalah menyingkat waktu budidaya.
Baca Juga: Begini Cara Buat Kompos Sendiri dari Sampah Dapur
Peneliti Berpendapat Ada Manfaat Fermentasi Makanan untuk Pertumbuhan Tanam
2. Metode Teknik Olah Tanah Minimum (Minimum Tillage)
Dalam metode ini, olah tanah hanya dilakukan pada spot-spot dimana tanaman budidaya akan ditanam. Teknik yang dilakukan hanya sebatas olah tanah yang dilakukan di areal perakaran tanaman.
Manfaat dari teknik olah tanah minimum adalah dapat memelihara produktifitas tanah, menghemat biaya pengolahan dan tenaga kerja.
3. Metode Teknik Olah Tanah Maksimum (Maximum Tillage)
Metode ini dilakukan secara menyeluruh atau maksimal. Adapun proses yang dilakukan dari tahap awal sampai akhir meliputi pembajakan, penggaruan, penemuran, pemberian pupuk dasar dan pembuatan bedengan.
Ciri utama dari metode olah tanah maksimum adalah pengolahan lahan maksimal dengan membabat bersih atau menyingkirkan gulma serta perakaran tanaman.