• Home
  • News
  • Pertanian
  • Perikanan
  • Kehutanan
  • Perdagangan
  • Energi
  • Teknologi
  • Agri Channel
  • Podcast
  • Galeri
  • Stories
  • Events
  • Indeks
  • Home
  • News
  • Pertanian
  • Peternakan
  • Perkebunan
  • Pangan
  • Hortikultura
  • Perikanan
  • Kehutanan
  • Perdagangan
  • Energi
  • Teknologi
  • Agri Channel
  • Poscast
  • Galeri
  • Stories
  • Events
  • Indeks
  • Home
  • Pertanian

Pasokan Global Bakal Terganggu, AS Setop Impor dari Cina

sariagri.id - Kamis, 14 Januari 2021 | 15:15 WIB

Impor kapas berita pertanian, berita tentang pertanian, berita pertanian terkini, berita pertanian terbaru, berita pertanian online

Seorang petani memanen kapas di Hami, wilayah Xinjiang, China.
Seorang petani memanen kapas di Hami, wilayah Xinjiang, China.

AS melarang impor serat benang, pakaian jadi, dan tekstil yang terbuat dari kapas yang ditanam di wilayah Xinjiang, Cina.

Editor: Yoyok

SariAgri - Amerika Serikat (AS) menyatakan akan berhenti mengimpor kapas dan produk makanan berbasis tomat dari wilayah Uighur. Langkah itu menjadi bagian dari kampanye untuk menekan Partai Komunis Cina yang diduga menerapkan kerja paksa terhadap tahanan muslim Uighur.

Larangan yang diumumkan Bea Cukai dan Perlindungan Perbatasan AS dalam sebuah konferensi pers di Washington, Rabu (13/1), berlaku untuk serat benang, pakaian jadi, dan tekstil yang terbuat dari kapas yang ditanam di wilayah Xinjiang, barat laut Cina.

Xinjiang merupakan pemasok utama kapas di seluruh dunia, sehingga larangan itu berdampak signifikan pada perdagangan global. Pemerintahan Trump sebelumnya melarang impor dari masing-masing perusahaan yang terlibat dalam kerja paksa di wilayah tersebut.

Worker Rights Consortium yang mencakup kelompok para pekerja dan hak asasi manusia, memperkirakan larangan AS itu mempengaruhi sekitar 20 persen pasokan kapas global.

Beberapa produsen menyatakan sikap oposisi terhadap pemesanan di seluruh wilayah tersebut dengan berpendapat hal itu dapat menghukum beberapa produsen yang sah. Itu dikarenakan sulit memastikan bahan mentah yang dilarang untuk tidak memasuki rantai pasokan.

Menurut Kantor Perdagangan untuk Bea Cukai dan Perlindungan Perbatasan, Cina mengekspor kapas senilai 9 miliar dolar AS ke AS tahun lalu. Kantor itu menyatakan hanya sekitar 10 juta dolar AS produk tomat dari China memasuki AS tahun lalu.

Dalam pernyataan bersama, American Apparel & Footwear Association, National Retail Federation, Retail Industry Leaders Association, dan United States Fashion Industry Association memuji langkah Bea Cukai dan Perlindungan Perbatasan AS tersebut.

SHARE

  • LINE

TOPICS

  • Kementan
  • Kemenko Kemaritiman dan Investasi
  • Tomat

COMMENTS

Lainnya

  • Ilustrasi Tanaman Herbal (Pixabay)

    Hortikultura 56 menit lalu

    Tanaman Herbal Terbukti Ampuh untuk Terapi Covid-19

  • Ilustrasi sarang burung walet. (Pixabay)

    Perdagangan 1 jam lalu

    Tahun 2021 Pemprov Jateng Akan Dongkrak Ekspor Herbal & Sarang Burung Walet

  • Petani membasmi hama tikus di sawah. (Foto: Sariagri/Arief L)

    Pertanian 2 jam lalu

    Membahayakan Nyawa, Pemkab Ngawi Larang Jebakan Tikus Listrik

  • Pemerintah sedang mengembangkan energi baru terbarukan (EBT) Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS)

    News 2 jam lalu

    Sinergi DEN, BRI, dan LEN Bisa Tekan Biaya Energi Baru Terbarukan

  • Penyaluran Bantuan Pakan Ikan Mandiri kepada Kelompok Pembudidaya Ikan, di Kabupaten Pati, Jawa Tengah. (KKP)

    Perikanan 3 jam lalu

    Realisasi Anggaran Belanja Tambahan Dirjen Perikanan Budidaya Tahun 2020

  • Balai Besar Riset Budidaya Laut dan Penyuluhan Perikanan (BBRBLPP) di Kabupaten Buleleng, Bali. (KKP)

    Perikanan 3 jam lalu

    Menteri KP Minta Hasil Riset Perikanan Mampu Gerakkan Perekonomian

  • Tanaman bawang mulai tumbuh (Pixabay /Couleur )

    Teknologi 4 jam lalu

    IPB Kenalkan Teknologi yang Bisa Percepat Waktu Tanam Bawang Putih

  • Dok. lapak pedagang daging sapi (SariAgri/Arief L)

    Pangan 4 jam lalu

    DKPP Jawa Barat Gelar Pasar Murah Atasi Kenaikan Harga Daging Sapi

  • Denny Lacon rela menukar mobilnya dengan tanaman hias. (Foto: Sariagri/Yudi Asmaraloka)

    Hortikultura 4 jam lalu

    'Sultan Tanaman Hias' asal Depok Rela Tukar Mobil dengan Janda Bolong

  • Pot cerdas Wazai 2.0. (inhabitat.com)

    Teknologi 4 jam lalu

    Wazai, Pot Cerdas yang Bisa Memantau Perkembangan Tanamanmu

banner-sariagri.id

Top News

  • Mencetak Petani Milenial Lewat Sekolah Alam Ala Sunda Hejo
  • Masalah Kedelai Langka Hanya Dapat Selesai dengan Revitalisasi Menyeluruh
  • Mencari Akar Masalah dan Cara Menyelesaikan Konflik Kelapa Sawit
  • LIPI: Indonesia Harus Bangun Kilang Green Fuel Olah Minyak Sawit
  • 5 Langkah Strategis Peremajaan Sawit Rakyat Versi Bappenas
  • Ingin Budidaya Anggrek? Perhatikan 5 Hal Ini Agar Hasilnya Optimal
  • Jellyfish Barge, Teknologi Rumah Kaca Budi Daya Terapung Mandiri
  • Melihat Bagaimana Perkembangan Benih Padi Hibrida di Indonesia
  • Waspadai Cuaca Ekstrem, Sebagian Daerah Masuki Puncak Musim Hujan
  • 5 Khasiat Mujarab Bawang Dayak yang Jarang Diketahui
banner-sariagri.id

TRENDING TAG

  • #Pertanian
  • #Agribisnis
  • #Peternakan
  • #Perikanan
  • #Perkebunan
banner-sariagri.id
logo-sariagri.id

FOLLOW US

app-store-sariagri.id google-apps-sariagri.id

Tentang Kami Syarat & Ketentuan Disclaimer Pedoman Media Siber Karier Hubungi Kami

KATEGORI

  • Home
  • Pertanian
  • Perikanan
  • Kehutanan
  • Perdagangan
  • Energi
  • Teknologi
  • Agri Channel
  • Podcast
  • Galeri

INFORMASI

  • Tentang Kami
  • Syarat & Ketentuan
  • Disclaimer
  • Pedoman Media Siber
  • Karier
  • Hubungi Kami

© 2021 - Sariagri, All right reserved | page rendered in 0.1435