Perluasan Lahan Bukan Satu-satunya Cara Tingkatkan Produksi Pangan Nasional

Sawah pertanian (pixabay/Bishnu Sarangi)

Editor: Arif Sodhiq - Rabu, 13 Januari 2021 | 22:00 WIB

SariAgri - Salah Satu faktor penyebab sulitnya perluasan lahan pertanian adalah maraknya industrialisasi dan pembangunan infrastruktur. Tidak jarang industrialisasi dan pembangunan berakhir dengan mengorbankan lahan pertanian.

Perubahan lain adalah jumlah penduduk yang terus meningkat cepat. BPS memperkirakan populasi Indonesia akan mencapai 319 juta orang di 2045. Jumlah penduduk yang bertambah harus diikuti dengan peningkatan produktivitas pertanian untuk menyediakan pangan.

"Lahan sifatnya terbatas namun produktivitas akan bisa terus ditingkatkan. Peningkatan produktivitas pertanian di lahan yang ada dapat dilakukan melalui pengembangan kapasitas petani, pengembangan bibit berkualitas, maupun penggunaan alat-alat pertanian yang lebih efisien dan pembaharuan metode tanam,” ujar Kepala Riset Center for Indonesian Policy Studies (CIPS), Felippa Ann Amanta, Rabu (13/1/2021).

Felippa mengatakan penggunaan alat pertanian yang lebih efisien dan pembaharuan metode tanam sangat erat kaitannya dengan efisiensi produksi. Penelitian International Rice Research Institute (IRRI) pada 2016 menunjukkan rata-rata ongkos produksi beras di Indonesia sekitar Rp4.079 per kilogram beras.

Besaran harga ini 2,5 kali lebih mahal dari Vietnam (Rp1.679), 2 kali lebih mahal dari Thailand (Rp2.291) dan India (Rp2.306). Biaya produksi beras di Indonesia juga lebih mahal 1,5 kali dibanding biaya produksi di Filipina (Rp3.224) dan Cina (Rp3.661).

Selain itu, lanjut dia, studi IRRI juga menunjukkan komponen dari ongkos produksi yang besar adalah sewa tanah (Rp1.719) dan biaya tenaga kerja (Rp1.115) untuk memproduksi 1 kilogram beras tanpa sekam. Produktivitas tenaga kerja yang rendah di Indonesia telah berkontribusi pada rendahnya daya saing sistem usaha tani padi dan telah berkontribusi pada kemiskinan di daerah pedesaan.

Baca Juga: Perluasan Lahan Bukan Satu-satunya Cara Tingkatkan Produksi Pangan Nasional
Kementan Kukuhkan Empat Profesor Riset Baru

“Penguasaan teknologi di kalangan petani juga belum menjadi sesuatu yang memasyarakat. Hal ini tentu membutuhkan waktu,” ungkapnya.

Felippa menambahkan revitalisasi alat pertanian dan mesin pengolahan juga penting dilakukan karena sangat mempengaruhi produktivitas pangan. Untuk itu pemerintah seharusnya mendukung pengembangan teknologi pertanian dan mendorong peningkatan investasi untuk riset dan pengembangan.