Berita Pertanian - Agroforestri menjadi salah satu pilihan untuk mengoptimalkan pemanfaatan lahan.
SariAgri - Dalam kegiatan bertani pemanfaatan lahan harus dilakukan seefektif dan seefisien mungkin untuk mendapatkan hasil optimal. Agroforestri menjadi salah satu pilihan untuk mengoptimalkan pemanfaatan lahan.
Musihon (50) melakukan praktik tumpang sari jahe dengan tanaman tahunan jenis buah-buahan. Kebun yang dikelola Musihon seluas 1 hektar di Desa Sukaresmi, Kecamatan Sukamakmur, Kabupaten Bogor ditanami jenis tanaman tahunan berupa tanaman buah diantaranya durian, sawo, kelengkeng dan petai. Sedangkan jahe yang ditanam merupakan jenis jahe merah.
Pohon buah yang ditanam berasal dari bibit hasil cangkok dan okulasi. Sedangkan bibit jahe berasal dari petani lokal.
“Jahe hasil panennya nanti rencananya akan dijual ke eksportir rempah. Sedangkan hasil dari pohon buah-buahan saya konsumsi sebagian dan sebagian lagi saya jual,” ujarnya saat ditemui Sariagri, Selasa (12/1/2021).
Baca Juga: Teknologi Pertanian Pintar Dikembangkan untuk Tekan Biaya Produksi
https://pertanian.sariagri.id/64043/presiden-jokowi-pertanyakan-hasil-dari-subsidi-pupuk-selama-ini
Menurut Musihon, dengan menanam pohon buah-buahan sebagai tanaman tumpang sari selain mengoptimalkan penggunaan lahan juga menjadi salah satu cara mengurangi erosi tanah.
“Selain nantinya bisa membuat kebun saya jadi rindang, hasil buahnya bisa dimanfaatkan dalam jangka waktu yang panjang,” ungkapnya.
Agroforestri dikenal sebagai salah satu metode bertani sekaligus menjaga kelestarian lingkungan. Selain itu Agroforestri juga bisa meningkatkan nilai ekonomi jika dikelola dengan baik.
“Jahe dapat dipanen sekitar umur 11 hingga 12 bulan. Sedangkan tanaman buah dipanen dalam waktu yang berbeda-beda tergantung jenis tanaman dan musimnya,” jelasnya.
Dalam proses penyiraman tanaman, Musihon menggunakan air sumur yang dialirkan ke pipa dan keran menuju ke sejumlah titik di kebunnya.
“Terkadang saya juga pakai air dari kolam ikan ketika sedang menguras kolam, karena air dari kolam ikan punya tambahan nutrisi organik untuk tanaman,” jelasnya.
Untuk proses pemupukan, Musihon lebih mengutamakan penggunaan pupuk kandang dan pupuk organik cair (POC) racikannya dibanding pupuk kimia.
Menurut dia, pupuk kandang dan POC dapat memperbaiki dan meningkatkan kesuburan tanah sehingga memudahkan tanaman jahe dan tanaman buah dalam penyerapan hara.
“POC yang saya buat sudah saya buktikan dapat meningkatkan jumlah rimpang jahe dalam waktu singkat, kurang lebih dalam waktu 4 bulan dalam 1 rumpun terdapat 30 lebih anakan jahe,” jelasnya.
Dia menambahkan POC dapat digunakan sebagai bahan fermentasi jerami untuk pakan lele.