Tingkatkan Produktivitas Urban Farming dengan Teknologi Otomasi Fertigasi

Urban farming di Bogor. (Foto:Kementan)

Penulis: Arif Sodhiq, Editor: Redaksi Sariagri - Senin, 4 Januari 2021 | 13:30 WIB

SariAgri - Teknologi otomasi fertigasi mempermudah budidaya tanaman di perkotaan karena dilakukan melalui sistem terkontrol otomatis. Dengan teknologi ini, tanaman akan ternutrisi secara tepat baik waktu, jumlah maupun kadarnya.

Salah satu Kelompok Wanita Tani (KWT) yang mengadopsi teknologi otomasi fertigasi adalah KWT Berkah MBR di Kecamatan Katulampa, Bogor Timur.

"Melalui pemanfaatan teknologi otomasi fertigasi, budidaya hidroponik di perkotaan harus semakin produktif, teknologi seperti ini bisa membuat pekerjaan semakin efektif dan efisien," ujar Kepala Badan ketahanan pangan Kementerian pertanian (BKP Kementan) Agung Hendriadi.

Agung mengatakan KWT Berkah MBR layak menjadi teladan bagi kegiatan pemberdayaan masyarakat berbasis pertanian perkotaa (urban farming).

"Keberhasilannya dalam mengembangkan budidaya hidroponik organik ini diharapkan bisa memotivasi kelompok masyarakat lainnya" harapnya saat mengunjungi KWT Berkah MBR, Minggu (3/1/2021).

Berita Pertanian - Baca Juga: Teknologi Pertanian Pintar Dikembangkan untuk Tekan Biaya Produksi
Agroeduwisata Kebun Bibit Cilangkap Destinasi Wisata Pertanian Ibu Kota

Kepala Pusat Penganekaragaman Konsumsi dan Keamanan Pangan, Yasid Taufik mengungkapkan sebagai penerima bantuan pemerintah untuk kegiatan Pekarangan pangan Lestari (P2L) tahun 2020, KWT Berkah MBR terus didorong agar produktif dan inovatif dalam bertanam di pekarangan,

"Seperti yang diungkapkan Kepala BKP, tentu kami akan terus mendorong KWT Berkah dan juga kelompok masyarakat lainnya agar dapat mengadopsi teknologi ini sehingga masyarakat dapat berproduksi dan ketahanan pangan terjaga," kata Yasid.

Sementara itu Ketua KWT Berkah MBR Rita mengakui aktivitas kelompoknya berawal dari kegiatan pengelolaan sampah yang kemudian berkembang menjadi pembuatan kompos, ternak ikan, hingga bertanam hidroponik dengan sistem pengairan otomatis.

"Kita tidak perlu lagi menyiram, setiap pagi dan sore selama setengah jam tanaman dengan sendirinya akan tersiram" jelasnya.

Dengan jumlah anggota 40 orang, mereka memanfaatkan lahan seluas 400 m2 untuk bertanam hidroponik seperti bayam, kangkung, cabai, bawang, dan seledri. Selain itu mereka juga memanfaatkan lahan pekarangan untuk ternak ikan lele.

"Sampai saat ini kami sudah panen lebih dari tiga kali dan hasilnya kami manfaatkan untuk kebutuhan harian dan sebagian dijual ke warga sekitar," ungkapnya.

Baca Juga: Tingkatkan Produktivitas Urban Farming dengan Teknologi Otomasi Fertigasi
Agroeduwisata Kebun Bibit Cilangkap Destinasi Wisata Pertanian Ibu Kota

Apa yang dilakukan KWT Berkah MBR dengan teknologi otomasi fertigasi sejalan dengan pesan Mentan Syahrul Yasin Limpo. Memasuki tahun baru 2021, Mentan berharap sektor pertanian Indonesia bisa semakin berkembang menjadi lebih mandiri dan modern, agar bisa memenuhi kebutuhan pangan dalam negeri.

"Menyambut tahun baru 2021, mari melangkah dengan semangat yang lebih menggelora dan tekad kita yang lebih kuat dalam mewujudkan pertanian Indonesia yang semakin maju, semakin mandiri dan modern," kata Mentan.

Berita Pertanian : Petani Milenial Solusi Ketahanan Pangan