Vietnam Kembangkan Pertanian Kualitas Tinggi di Provinsi Long An

Ilustrasi Pertanian Padi di Vietnam. (Pixabay/ Ian Slater)

Penulis: M Kautsar, Editor: Redaksi Sariagri - Senin, 7 Desember 2020 | 12:30 WIB

SariAgri - Departemen pertanian dan Pembangunan Pedesaan Vietnam mengumumkan bahwa Provinsi Long An di Delta Mekong berencana untuk meningkatkan laju penanaman padi berkualitas tinggi, dari 50 persen pada saat ini menjadi 70-75 persen dalam periode 2021-2025.

Peningkatan laju penanaman itu bertujuan untuk menghasilkan 2,5 juta ton biji-bijian setiap tahun selama periode tersebut.

Nguyen Thanh Truyen, direktur departemen tersebut, mengatakan bahwa pihaknya berupaya untuk mencapai target advokasi perlindungan lingkungan dan meningkatkan kualitas hasil pertanian.

Provinsi Long An akan melakukan percepatan dalam proses pembangunan irigasi yang meliputi pembangunan stasiun pompa air, parit di ladang tanaman, dan pintu air pencegah air asin.

Selain itu, provinsi tersebut juga akan meneliti dan membuat penyesuaian dalam jadwal penanaman, mengidentifikasi varietas padi yang akan ditanam di setiap wilayah, dan menyelenggarakan kursus untuk melatih para petani tentang teknik bertani yang tepat.

Berbagai upaya itu akan fokus pada penerapan program yang bertujuan untuk mengembangkan pertanian berteknologi tinggi dan meningkatkan area pertanian padi berteknologi tinggi, dari yang saat ini seluas 20.000 hektar menjadi 60.000 hektar pada tahun 2025.

Tahun lalu, Provinsi Long An menghasilkan 2,8 juta ton beras, termasuk beberapa varietas berkualitas tinggi seperti Dai Thom 8, OM 4900, Nang Hoa 9, ST24, dan ST25.

Pada tahun 2013 silam, provinsi tersebut telah membuat zona di lahan seluas lebih dari 48.000 hektar untuk menanam varietas berkualitas tinggi di 25 komune di wilayah Dong Thap Muoi (Dataran Buluh). Area pertanian itu ditujukan untuk meningkatkan efisiensi dan nilai ekspor, yang pada akhirnya meningkatkan pendapatan petani.

Berita Pertanian - Baca Juga: Perkenalkan Sorgum, Tanaman Pangan yang Tahan Terhadap Musim Kemarau
Pakar: Benih dengan Postur Tinggi Cocok untuk Lahan Rawa

Di area pertanian itu, para petani harus menggunakan teknik pertanian lanjutan. Para petani diwajibkan untuk menggunakan benih bersertifikat dan mengurangi bahan kimia pelindung tanaman. Ditambah dengan adanya perbaikan irigasi, petani diharapkan akan mengalami penurunan kerugian pasca panen.

Tran Van Lam, seorang petani yang menggunakan teknik canggih untuk menanam padi di komune Bac Hoa di distrik Tan Thanh, mengatakan bahwa dia mampu mengurangi penggunaan benih untuk disemai sebanyak 20-50 kilogram per hektar dan pupuk hingga 20-30 persen dibandingkan dengan metode tradisional.

Dengan teknik itu, dia mengalami penurunan biaya sekitar Rp1,3-Rp1,5 juta per hektar, sedangkan hasil panennya mengalami peningkatan sebesar 500-800 kilogram.

Departemen Pertanian dan Pembangunan Pedesaan Vietnam mengharapkan agar Provinsi Long An memiliki 498.300 hektar areal pertanian padi pada tahun ini. Hasil panen padi rata-rata diharapkan mengalami kenaikan sekitar 140kg dibandingkan angka tahun lalu yang mencapai 5,6 ton per hektar. (Sariagri/Suparjo)