Canggih, Ini Dia Robot yang Bisa Periksa Kondisi Perkembangan Tanaman

Prototipe ‘Mineral’ di Ladang Pertanian. (Foto Alphabet / X via CNBC)

Penulis: Dera, Editor: Redaksi Sariagri - Senin, 19 Oktober 2020 | 17:00 WIB

SariAgri - Perusahaan induk Google, Alphabet, telah meluncurkan prototipe robot yang memiliki kemampuan memeriksa kondisi tanaman untuk membantu meningkatkan hasil panen para petani.

Proyek ini disebut 'mineral' yang merupakan bagian dari program perusahaan Alphabet X, yang bertujuan untuk menciptakan teknologi baru.

Pemimpin proyek tersebut, Elliot Grant, menggambarkan bahwa istilah ‘mineral’ merujuk pada petani, pemulia, ahli agronomi dan ilmuwan yang bersandar pada jenis perangkat keras, perangkat lunak dan sensor baru untuk mengumpulkan serta menganalisis informasi tentang kompleksitas dunia tanaman.

Bagian penting dari rencana tersebut adalah menggunakan kereta listrik rendah emisi di lahan pertanian. Kendaraan yang menggunakan panel surya itu dapat berjalan melintasi ladang dan memanfaatkan perangkat lunak GPS untuk menentukan lokasi tanaman secara tepat.

Kendaraan tersebut menggunakan kamera dan 'alat persepsi mesin' untuk mengumpulkan berbagai data tentang tanaman. Tujuannya adalah untuk mengumpulkan data dalam jumlah besar tentang kondisi perkembangan tanaman.

Berbagai data yang meliputi tinggi tanaman, ukuran buah dan luas daun, kemudian digabungkan dengan informasi lain seperti cuaca dan kesuburan tanah.

Berita Pertanian - Baca Juga: Lihat! Gurun Pasir UEA Berhasil Disulap Jadi Lahan Pertanian Subur
Benarkah Lebah Madu Bisa Dilatih untuk Meningkatkan Hasil Panen?

Perangkat lunak 'mineral' dapat membantu pemulia memahami dan memprediksi kemampuan berbagai varietas tanaman dalam merespon kondisi lingkungannya.

“Dengan memetakan  tanaman di lapangan, petani dapat memecahkan masalah dan merawat tanaman per individu, bukan seluruh lahan, mengurangi biaya dan dampak lingkungan,” jelasnya.

Selain itu dengan melacak pertumbuhan tanaman dari waktu ke waktu, petani juga dapat membuat prediksi terkait dengan ukuran dan hasil tanaman.

“Sama seperti mikroskop yang membawa transformasi dalam cara penyakit terdeteksi dan dikelola, kami berharap alat yang lebih baik akan memungkinkan industri pertanian dapat mengubah cara tanaman pangan ditanam,” kata Elliot Grant.

Saat ini, 'mineral' bekerja sama dengan pemulia dan petani di Afrika Selatan, Argentina, Kanada, dan Amerika Serikat. Mereka menyatakan akan terus memperluas kolaborasi dengan organisasi lainnya secara global.

Melansir dari CNBC, Dari berbagai penemuan alat pertanian seperti sabit hingga pengembangan mesin industri termasuk traktor dan alat pemanen, inovasi telah menjadi jantung pertanian selama ribuan tahun. Dalam beberapa tahun terakhir, para peneliti dan pengusaha terus mengembangkan solusi pemanenan berteknologi tinggi.

Baca Juga: Canggih, Ini Dia Robot yang Bisa Periksa Kondisi Perkembangan Tanaman
Petani Lebak Minta Bulog Tampung Beras Mereka

Pada akhir Maret 2019, misalnya, penanam buah T&G Global mengumumkan bahwa robot pemanen digunakan untuk melakukan panen apel komersial di Selandia Baru. Robot Pemetik Apel otomatis dikembangkan oleh Abundant Robotics, sebuah perusahaan teknologi yang berbasis di California.

Tahun lalu, para insinyur di Universitas Cambridge mengembangkan robot yang menggunakan pembelajaran mesin untuk memetik selada. Dijuluki ‘Vegebot’, robot itu dirancang untuk mengidentifikasi selada dan memutuskan apakah tanaman itu sehat dan siap untuk dipetik. Robot tersebut kemudian dapat memotong selada tanpa merusaknya. (Sariagri/Suparjo)