Berbahaya Bagi Manusia, Prancis Batasi Penggunaan Glifosat Pada Pertanian
Penulis: Dera, Editor: Redaksi Sariagri - Sabtu, 10 Oktober 2020 | 08:00 WIB
SariAgri - Badan Kesehatan dan Lingkungan Prancis (ANSES) mengumumkan pembatasan penggunaan glifosat dalam pertanian. Namun, herbisida tersebut masih boleh digunakan dalam beberapa kasus karena kurangnya alternatif yang layak.
Reuters melaporkan bahwa aturan baru yang ditetapkan oleh ANSES ini merupakan bagian dari dorongan pemerintah Prancis untuk menghapus glifosat pada tahun 2021.
Pada tahun 2015, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan bahwa glifosat memiliki kemungkinan untuk menyebabkan kanker. Pendapat tersebut ditolak oleh badan ilmiah lain dan Bayer, yang menyatakan pembunuh gulma tersebut aman.
Pada tahun 2017, Presiden Prancis Emmanuel Macron berjanji untuk mengakhiri penggunaan glifosat di Prancis dalam waktu tiga tahun. Akan tetapi, pemerintahnya kemudian mengatakan untuk mempertimbangkan solusi lain.
Berita Pertanian - Baca Juga: Mengintip Resep Kopi Telur Khas Vietnam yang Mendunia
9 Tips Hilangkan Residu Pestisida Berbahaya pada Buah dan Sayuran
Dalam keputusan tentang penggunaan glifosat untuk pertanian dan kehutanan, ANSES menjelaskan bahwa pembasmi gulma tersebut tidak akan lagi digunakan di lorong-lorong antara tanaman merambat dan pohon buah-buahan atau di ladang tanaman yang dibajak.
Glifosat masih akan diizinkan untuk tanaman merambat dan pohon di mana penyiangan mekanis tidak praktis atau mahal, dan juga diizinkan di pertanian tanaman yang menghindari pembajakan untuk menjaga kesuburan tanah.
Akan tetapi jumlah maksimum glifosat yang diizinkan per tahun akan berkurang 60% untuk kebun buah-buahan dan ladang tanaman, dan 80% untuk kebun anggur. Ketentuan yang lebih ketat akan diterapkan dalam waktu enam bulan untuk produk glifosat yang disetujui kembali oleh ANSES.
ANSES telah menarik lusinan pembunuh rumput liar berbasis glifosat dari pasar dalam beberapa tahun terakhir. Austria menjadi anggota Uni Eropa pertama yang melarang semua penggunaan glifosat pada bulan Juli 2019.
Baca Juga: Berbahaya Bagi Manusia, Prancis Batasi Penggunaan Glifosat Pada PertanianMentan Tegaskan Lumbung Pangan Terapkan Teknologi Pertanian Modern
Larangan penggunaan glifosat juga dilakukan oleh Jerman karena dianggap mengarah pada penurunan jumlah lebah dan serangga lainnya, yang mengganggu keseimbangan alam dan menghambat penyerbukan tanaman pangan. Kabinet Jerman setuju untuk melarang semua penggunaan glifosat di negaranya pada akhir tahun 2023.
Sebelumnya, Pemerintah Macron juga telah ‘bergulat’ dengan penggunaan pestisida yang dikenal sebagai neonicotinoid, yang dianggap berisiko bagi lebah madu. Namun, Pemerintah Prancis mengusulkan agar pestisida tersebut masih boleh digunakan untuk menghadapi kerusakan serangga pada gula bit. (Sariagri/Suparjo)