Budi daya Ikan Papuyu dengan Teknologi Sistem Bioflok

Budidaya ikan papuyu dalam bioflok di Desa Sei Puting, Kabupaten Tapin (Foto: Sariagri/Ibrahim)

Editor: M Kautsar - Jumat, 2 Oktober 2020 | 07:00 WIB

SariAgri - Dinas perikanan Kabupaten Tapin kembangkan budidaya ikan lokal betok (papuyu) dengan teknologi sistem bioflok. Pengembangan ikan lokal papuyu atau ikan air tawar dengan sistem bioflok dilakukan di Kecamatan Candi Laras Utara dan Candi Laras Selatan, Kabupaten Tapin, Kalimantan Selatan. Pengembangan ikan papuyu ini salah satunya dilakukan di Desa Sei Puting.

Kepala Dinas Perikanan Kabupaten Tapi, Parianata,mengatakan bantuan yang diberikan kepada Desa Sei Puting nantinya dapat menjadi pilot project dalam budi daya ikan lokal betok di bioflok.

"Pengembangan bioflok ini merupakan pertama kali untuk Kecamatan Candi Laras Utara dan Candi Laras Selatan," kata Parianata, Kamis (01/10).

Ikan papuyu dipilih untuk sebagai komoditas lanjutan sistem bioflok karena proses pembesarannya lebih cepat.

Selain itu, ikan papuyu juga mampu mencerna flok yang tersusun atas berbagai mikroorganisme, yaitu bakteri, algae, zooplankton, fitoplankton, dan bahan organik sebagai bagian sumber pakannya. Kondisi itu menguntungkan dalam budidaya di kolam.

"Ikan papuyu dapat mencerna flok yang tersusun, sehingga lebih menguntungkan," ujar dia.

Untuk masa panen sendiri diperkirakan selama delapan bulan, dengan rata-rata harga dari Rp20-40 ribu per kilogramnya.

Kepala Desa Sei Puting Hairinor mengatakan budidaya ikan papuyu sistem bioflok ini rencananya akan dijadikan BumDes Desa Sei Puting yang dikelola desa sendiri.

"Bioflok akan dijadikan bumdes sei puting, untuk menambah pendapatan asli desa," katanya. (SariAgri/ Ibrahim)