Berita Pertanian - Terkait hasil panen pertanian padi di Kabupaten Empat Lawang, Gubernur Sumatera Selatan Herman Deru menyatakan disiplin petani kunci hasil panen
SariAgri - Gubernur Sumatera Selatan, H Herman Deru melakukan panen raya padi di Desa Muara Pinang Lama, Kecamatan Muara Pinang, Kabupaten Empat Lawang. Ia mengaku bangga dengan hasil panen petani yang mampu memproduksi padi sebanyak 6 ton lebih gabah kering panen per hektar.
Meskipun infrastruktur pengairan yang dimiliki hanya merupakan irigasi semi alam. "Walau infrastrukturnya terbatas, tapi hasilnya bisa optimal. Ini patut kita apresiasi," ujar Herman saat menyampaikan kata sambutannya.
Herman menjelaskan kondisi itu menunjukkan, jika infrastruktur yang ada tidak menghalangi petani untuk mencapai hasil produksi yang baik. Menurutnya, kedisiplinan petani menjadi kunci keberhasilan hasil panen.
Ia pernah sengaja berkeliling ke beberapa negara seperti Brunei, Philipina, Taiwan dan Thailand khusus untuk mempelajari teknik bertani. Dari sana, dirinya paham betul bahwa kedisiplinan SDM dan petani adalah kunci utama dalam mendongkrak produksi padi. "Karena untuk SDA di Sumsel cenderung sama. Memiliki gunung dan saluran irigasi. Hanya alat yang sedikit berbeda," katanya.
Ia bahkan pernah menantang ahli pertanian dari Taiwan untuk meningkatkan produksi di OKUT. Kabupaten yang ia pimpin saat itu. Waktu itu petani baru bisa panen 6 ton per hektar. "Tapi si Kim (ahli pertanian) ini berani pasang target 14 ton. Asalkan sistem bertaninya mengikuti cara Dia," katanya.
Benar saja setelah panen pertama, dengan pembibitan dan pengairan mengikuti teknik yang dilakukan Kim, panen mencapai target 14 ton. Begitu pun hasil berikutnya. Tidak jauh berbeda. "Tak berapa lama setelah itu, para petani menghadap Saya. Mereka minta Kim dipulangkan karena petani mengaku sudah bisa mempelajari teknik bertani yang dicontohkan Kim. Alhasil Kim diminta pulang dan kemudian petani mulai ke sawah seperti biasa dan tibalah waktunya panen," ungkapnya.
Namun, hasil yang didapat petani kembali seperti saat sebelum dikelola oleh Kim. "Hasil panen kembali 6 ton. Setelah diselidiki, salahnya karena kita tidak disiplin. Karena itu Saya minta petani disini (Empat Lawang) disiplin, mulai dari pembibitan, pemupukan sampai panen biar losses (kerugian) nya tidak banyak," ucapnya.
Baca Juga: Ini Tiga Pekerjaan Rumah Pemerintah di Sektor Pertanian ke Depan
Peneliti: Kebijakan Pemerintah Harus Perhatikan Kesejahteraan Petani
Sama seperti ketika dirinya ke Thailand. Herman memperhatikan semua beras yang dihasilkan di penggilingan yang sama bentuk bahkan ukurannya. Hal ini menurutnya beda sekali dengan di Sumsel yang masih terlihat ada beras yang panjang, pendek bahkan patah. "Hal -hal seperti ini yang harus kita benahi," terangnya.
Terkait infrastruktur pengairan di persawahan yang masih menggunakan sistem semi alam, Herman menegaskan akan membuat saluran irigasi dengan sistem air artesis. "Jika memungkinkan dibuat irigasi dengan sistem air artesis," pungkasnya. (Bob Prasetyo/SariAgri Sumatera Selatan)