Lahan Sawah Diserang Tikus, Bupati Lamongan Pimpin Tradisi Gropyokan

Petani tangkap hama tikus yang menyerang tanaman padi di lahan pesawahan Lamongan (SariAgri/Arief L)

Penulis: Arya Pandora, Editor: Rojes Saragih - Selasa, 21 Juli 2020 | 09:00 WIB

SariAgri -  Ratusan hektar tanaman padi di kabupaten Lamongan Jawa Timur, rusak diserang hama tikus. Beragam cara pun telah dilakukan para petani, dalam membasmi hama tikus. Salah satunya dengan melakukan tradisi gropyokan tikus.

Salah satunya aksi gropyok tikus, terpantau SariAgri di pematang sawah Desa Kebet, Kecamatan Lamongan, Kabupaten Lamongan. Tradisi gropyokan tikus ini turut dihadiri oleh Bupati Lamongan, Fadeli dan tim gugus tugas penangganan COVID 19, sebagai upaya mewujudkan panen raya di Kabupaten Lamongan.

Selain membasmi hama tikus dengan diberikan obat, gropyokan tikus juga dilakukan dengan cara melakukan pengasapan di lumbung atau sarang tikus. Cara ini dinilai lebih efektif, membasmi tikus yang langsung mati di sarangnya.

Bupati Lamongan, Fadeli mengatakan hama tikus yang terjadi di lamongan ini menjadi atensi khusus tim gugus tugas, di kala pandemi saat ini. Diharapkan produksi pangan di Kabupaten Lamongan, tidak mengalami penurunan akibat hama tikus sehingga bisa menyumbang kebutuhan pangan masyarakat Lamongan.

Baca Juga: Lahan Sawah Diserang Tikus, Bupati Lamongan Pimpin Tradisi Gropyokan
Cegah Stunting pada Anak, Kalbar Gencarkan Padi Inpari IR Nutri Zinc

“Selain menggunakan metode burung hantu, juga terus digalakan tradisi gropyokan tikus dalam membasmi hama pengerat ini. Diharapkan dengan berbagai cara yang sudah dilakukan dalam memerangi hama tikus, kebutuhan pangan masyarakat Lamongan tidak berkurang pada tahun ini, “ tegas Bupati Lamongan Fadeli kepada SariAgri.

Data dari Dinas Tanaman Pangan dan Holtikultura Kabupaten Lamongan, serangan hama tikus hampir merata dan tersebar luas di 27 kecamatan di Lamongan. Serangan hama tikus terparah, dialami ratusan petani yang ada di kecamatan lamongan, tikung dan sarirejo dengan total luasan lahan mencapai 400 hektar lebih. (Arief L/ SariAgri Jawa Timur)