Antisipasi Cuaca Ekstrem, Kementan Siapkan 2 Strategi Ini

Lahan sawah di Desa Tambakrigadung, Jawa Timur terancam mati akibat saluran irigasi tercemar limbah. (Sariagri/Arief L)

Penulis: Rashif Usman, Editor: Dera - Selasa, 21 Februari 2023 | 09:00 WIB

Sariagri - Pemerintah melalui Kementerian Pertanian telah menyiapkan strategi untuk menghadapi cuaca ekstrem tahun ini. Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo menyampaikan strategi yang dilakukan yakni melakukan percepatan musim tanam dan menyamakan validasi cuaca dengan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG).

“Selama ini, kami selalu masalah cuaca dan hama. Karena itu, kami lakukan mapping serta kerja sama dengan BMKG. Pastinya kami terus bergerak cepat. Mudah-mudahan ini bisa berjalan dengan baik dan bukan hanya beras yang terpenuhi, tetapi komoditas lain selalu tersedia," kata Mentan dalam keterangannya, dikutip Senin (20/2/2023).

Mentan mengungkapkan, Untuk saat ini, lanjut Mentan, kondisi cuaca terbilang menguntungkan karena cukup bersahabat. Menurutnya, intensitas hujan cukup mendukung produksi dalam musim tanam kali ini.

"Pertanian di tahun 2023 itu sudah kami rancang pada 2022. Karena itu kami lanjutkan dengan melakukan intervensi agar produksi berjalan dengan lancar serta sesuai dengan harapan," ucapnya.

Lebih lanjut, Mentan mengungkapkan, petani telah dapat memulai panen pada Februari 2023, sedangkan puncak panen akan berlangsung Maret hingga April 2023.

Baca Juga: Antisipasi Cuaca Ekstrem, Kementan Siapkan 2 Strategi Ini
Mentan Dorong Milenial Bangun Pertanian Modern Berkonsep Smart Farming

“Oleh karena itu, kami berharap hasil produksi ini segera terproses di semua penggilingan. Dari penggilingan tentu akan menuju pasar, dengan begitu tentu kami berharap ketersediaan di seluruh Indonesia cukup,” jelasnya.

Tak hanya itu, Mentan juga menjelaskan, organisme pengganggu tanaman (OPT), seperti tikus, penggerek batang, wereng batang cokelat (WBC), penyakit blast oleh Pyricularia grisea, hingga bacterial leaf blight (BLB), diperkirakan juga akan meningkat pada Mei hingga Juli 2023.